KOTA TASIKMALAYA (CM) – Banyaknnya Pondok Pesantren di wilayah Priangan Timur yang masih membutuhkan perhatian dari berbagai kalangan menjadi alasan Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tasikmalaya menggerakan program BERISI (Beras untuk Santri Indonesia) di Tasikmalaya.
Staf Program ACT Tasikmalaya, Fauzi Ridwan mengatakan, sasaran program tersebut yakni pondok pesantren yang belum berdaya dan masih memiliki keterbatasan infrastruktur maupun kebutuhan pangan.
“Kita telah melaksanakan program BERISI ini di tiga pesantren di Kabupaten Tasikmalaya, yakni Pesantren Al-Fathonah Leuwisari, Pesantren Nurul Iman dan Pesantren Al-Basyariyyah,” terangnya kepada media, Sabtu (02/11/2019).
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan BERISI akan dirutinkan untuk kebutuhan para santri terutama bagi pesantren-pesantren yang masih sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan dalam mengembangkan pesantrennya.
Sementara itu, Kepala Cabang ACT Tasikmalaya, Taufik Perdana berharap melalui program BERISI pihaknya dapat memenuhi kebutuhan pangan para santri. Selain itu bisa menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk mengambil peran dalam persoalan tersebut.
Taufik menuturkan, mengingat masih banyak pesantren-pesantren yang belum berdaya sehingga sangat membutuhkan bantuan khususnya dalam pemenuhan pangan. “Kita pun tahu bahwa santri adalah calon-calon ulama sebagai pewaris ilmu para Nabi,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Pimpinan Pondok Pesantren Al Basyariyyah, Akik Nasruddin menyebut, program BERISI sangat membantu para santri dalam memenuhi kebutuhan pangan.
“Di pesantren ini semua biaya pendidikan digratiskan atau tidak dipungut apapun, mengingat kebanyakan santri di sini adalah yatim, dhuafa dan berasal dari keluarga kurang mampu. Dengan adanya program ini kami sangat merasa terbantu sekali terutama dalam pemenuhan kebutuhan beras,” ujarnya.
Pihaknya mengucapkan termakasih kepada ACT dan para dermawan yang sudah peduli dan perhatian terhadap para santri ini. “Semoga Allah membalasnya dengan balasan terbaik dan menjadi amalan yang dapat diterima di sisi Allah,” pungkasnya. (Edi Mulyana)
