JAKARTA, (CAMEON) – Massa pejalan kaki dari Ciamis dan daerah lainnya terus bergerak. Siang ini, Rabu, 30 November 2016, mereka sudah lewat Rancaekek. Ditargetkan bisa sampai Jakarta pada Kamis malam.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Bachtiar Nasir, mengatakan, mereka bergerak atas panggilan iman. “Orang kafir mana lagi yang berani bilang Aksi Bela Islam dibayar?” tandasnya.
Kendati banyak yang menawarkan kendaraan untuk mengangkut mereka ke Jakarta, para peserta lebih memilih berjalan kaki. “Mereka menjaga fitnah jangan sampai niat baik mereka beritanya diplentir oleh orang2/media2 sekuler bahwa mereka bergerak karena ada yang dibayar/ mendanai. InsyaAllah kami bergerak benar2 karena niat tulus & tidak ada yang mendanai dari siapapun juga,” tuturnya.
Ia mengaku terharu dengan sambutan masyarakat sepanjang perjalanan para peserta aksi. Itu sungguh luar biasa. Mereka yang tidak mengenal sama sekali menyatu karena ikatan iman. Saling membantu. Tak hanya makanan dan minuman, sandal pun disediakan.
“Saat saudara kita berjalan kaki jihad ke Jakarta, para kaum muslimat sudah sudah menunggu menyiapkan berbagai kebutuhan makanan untuk para pejuang. Allahu Akbar!” jelasnya.
Sementara itu, koordinator aksi jalan kaki, Saeful Khiyar, mengatakan, para peserta masih kuat untuk meneruskan perjalanan hingga Jakarta. Ia menyebutkan, jumlah pesertanya bertambah dari daerah lain, seperti Garut dan Sumedang.
Saat mulai jalan dari Ciamis, jumlah massa mencapai tiga ribu orang. Di tengah perjalanan, jumlahnya menyusut. Kaum hawa dipulangkan, karena alasan kekuatan fisik, sehingga tersisa sekitar 500 orang. Namun, jumlah itu kembali bertambah seiring masuknya massa dari daerah lain yang masuk selama perjalanan.
Menempuh perjalanan jauh dari Ciamis ke Jakarta, Saeful menegaskan, tuntutannya hanya satu, yaitu hukum penista agama. Penjarakan. Di Jakarta nanti, mereka akan bergabung dengan peserta lain yang membawa panji Aksi Bela Islam III.
Rencananya, itu akan dipusatkan di Monas, Jumat, 2 Desember 2016, mulai pagi hingga siang. Massa akan gelar sajadah untuk istigasah, mendengarkan ceramah, dan salat Jumat. (pey)
Foto: Uus Rusdiana