News

Mahasiswa : Pak Tolong Kami Pak , Dandim 0201/BS ” Sudah, Tenang Kalian Aman di Sini “

260
×

Mahasiswa : Pak Tolong Kami Pak , Dandim 0201/BS ” Sudah, Tenang Kalian Aman di Sini “

Sebarkan artikel ini
foto sumber youtobe.

MEDAN ( CM ) – Puluhan mahasiswa dari Aliansi Pergerakan Mahasiswa se-Kota Medan sempat kocar-kacir diserbu anggota dalmas dan aparat kepolisian lain dari Polrestabes Medan saat berunjuk rasa di Gedung DPRD Sumut. Akibatnya, mahasiswa yang tergabung dari beberapa kampus di Kota Medan ini, meminta perlindungan ke Markas Kodim 0201/BS tak jauh dari lokasi unjuk rasa, Kamis (20/9).

Selain meminta perlindungan dari kejaran Polisi, kelompok mahasiswa ini juga meminta kepada personel TNI yang berada di markas tersebut untuk turut menyelamatkan rekan-rekan mereka yang sudah terlebih dulu diamankan petugas Kepolisian. “Tolong pak, selamatkan kawan kami yang ditangkap orang itu. Kereta (sepeda motor, Red) kami juga dirusak polisi juga, tolong kami lah pak,” ucap seorang mahasiswa kepada personel Kodim 0201/BS yang sedang piket.

Komandan Kodim (Dandim) 0201/BS Letkol Inf Yuda Rismansyah meminta kepada sejumlah mahasiswa agar tenang dan bisa istrahat dengan aman di kantornya namun Yuda meminta agar mahasiswa tidak berteriak teriak.

” Ok kalian aman disini, asal jangan berteriak ya ini kan kantor saya nanti masaah lagi ” ujar Yuda berupaya menenangkan mahasiswa.

Kedatangan puluhan mahasiswa ke markas Kodim itu mengundang perhatian personel TNI yang berada di dalam Makodim, dan langsung berhamburan keluar untuk melihat apa yang terjadi. sejumlah anggota TNI yang tengah berpiket dan proovost langsung menghampiri puluhan polisi yang tak sabar ingin mengejar mahasiswa kedalam markas tentara ini,  “ Sudah mereka sudah ada di markas kami, kami yang tanggung jawab ” ucap anggota TNI melalui pengeras suara.

Kemudian, salah satu mahasiswa yang ikut berdemo bernama Yuka, mengaku tidak mengetahui alasan Polisi mengamankan rekan mereka. Ia mengatakan, kejadian tersebut berawal dari lemparan botol air mineral dan batu dari pihak demonstran pendukung Presiden Jokowi.

“Begini bang. Ini yang demo ada dua kubu. Kubu pro dan kontra. Kami dari kubu yang kontra. Sebelumnya, aksi berjalan damai, namun terjadi pelemparan botol air mineral kepada kami. Awalnya kami sempat menahan diri, namun akhirnya kami berinisiatif melindungi diri dengan merespon lemparan mereka. Tapi malah jadi kami yang dikejar-kejar Polisi,” ungkapnya.

Yuka menyayangkan tindakan Polisi yang dinilai berpihak kepada demonstran pro Pemerintahan Presiden Jokowi. Yuka juga merasa heran, sepeda motornya dan mahasiswa demonstran lainnya turut menjadi sasaran tindakan anarkis Polisi. ( ZZ ) dari berbagai sumber.

sumutpos.co,  elshinta.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *