LAMPUNG (CAMEON)– Adanya ponsel pintar, nampaknya sebagian masyarakat bisa dengan mudah mengakses sejumlah aplikasi. Bisa kamus atau buku saat ini bisa dengan mudah diakses di google. Namun, untuk aksara lokal mungkin baru kali ini.
Salah seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta asal Lampung, Febrian Eka Saputra, berhasil mengembangkan aplikasi aksara Lampung di ponsel berbasis android. Dengan aplikasi tersebut, dirinya berusaha mengenalkan tentang aksara Lampung secara lebih mudah.
”Cukup mengunggah aplikasi belajar aksara Lampung di Play Store, aktivitas belajar aksara Lampung menjadi sangat mudah melalui smartphone android,” kata Febrian Eka Saputra di Bandarlampung, Senin (17/7/2017).
Diungkap olehnya, aplikasi tersebut sengaja dibuat sebagai tugas skiripsinya pada Jurusan Sistem Informasi. Aplikasi belajar aksara Lampung memuat materi yang dapat membantu masyarakat atau pelajar dalam mempelajari dasar-dasar pengenalan aksara Lampung.
Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Lampung itu menjelaskan, halaman utama menampilkan beberapa menu. Yakni, menu aksara Lampung yang berisi pengertian dan penggunaan aksara Lampung. Kemudian, menu huruf induk yang berisi 20 huruf di dalam aksara Lampung dilengkapi ejaan dan audio (suara).
Ada menu angka yang berisi sembilan angka dengan ejaan dan suara. Lalu, lanjut dia, menu tanda baca yang berisi 14 tanda baca dalam aksara Lampung dilengkapi nama tanda baca, aksara, ejaan, contoh, dan audio. Terdapat pula menu evaluasi yang berisi soal pilihan ganda untuk mengevaluasi kemampuan user, dan terakhir menu profil tentang pembuat aplikasi.
”Aplikasi ini memiliki ukuran file yang kecil, sehingga tidak menggunakan ruang memori penyimpanan yang besar,” katanya.
”Penggunaannya juga sangat sederhana sebagai media pembelajaran bagi pelajar. Serta dapat diakses tanpa jaringan untuk digunakan kapan saja dan di mana saja walaupun tanpa koneksi internet,” imbuhnya.
Dia berharap aplikasi ini dapat membantu Pemerintah Provinsi Lampung dalam upaya melestarikan budaya termasuk bahasa maupun aksara Lampung. Sementara itu, dosen pembimbing skripsi Febrian, Indera, mengapresiasi kreativitas mahasiswa bimbingannya itu dalam melakukan penelitian.
Dia berharap aplikasi ini dapat terus dikembangkan. Seperti desain tampilan yang lebih menarik, serta penambahan menu untuk mereview jawaban soal pada menu evaluasi, dan menu menulis aksara. Perlu juga adanya durasi dalam menjawab dan variasi soal. “Sehingga pengguna merasa lebih tertantang untuk mengerjakan, serta dapat mengetahui letak kesalahannya dalam menjawab soal,” pungkasnya. (Putri)