JAKARTA, (CAMEON) – Wakil Ketua DPRD DKI, Abraham Lulung Lunggana membantah bahwa aksi damai 4 November (411) lalu ditunggangi politisi yang berkepentingan. Aksi tersebut, katanya, murni gerakan masyarakat yang menuntut penegakkan hukum terhadap penista agama.
“Tidak benar pernyataaan Presiden Jokowi yang menyebut Aksi Damai ini di tunggangi oleh tokoh politik, karena meski kami bertiga tidak menghadiri acara tersebut, Aksi ini tetap dihadiri oleh ratusan ribu umat Islam dari berbagai daerah,” ujar Lulung saat berbincang, di Jakarta, Senin (7/11).
Namun, akunya, aksi tersebut dihadiri beberapa tokoh politik seperti Fadly Zon, Fachri Hamzah, dan dirinya. Tapi, ada juga kepala daerah wilayah lain, yang ikut tergerak ingin menyuarakan aspirasinya bersama-sama masyarakat.
“Ini urusan Aqidah, keyakinan dan kehormatan Al-Quran, buktinya para pendemo aksi damai semenjak siang berdemo hingga malam hari. Tapi mulai chaos, depan istana ketoka mendapat serangan gas air mata dari aparat, setelah itu mereka berjalan long march dari depan istana negara ke gedung DPR RI sejauh hampir 10km,” jelasnya.
Kondisi yang melelahkan ini, ucapnya, tidak menyurutkan tekad demonstran dalam membela Islam. Baru, pada keesokan paginya, massa membubarkan diri setelah para Kyai, Ulama dan Habaib berdiskusi dengan Pimpinan MPR dan DPR serta anggota lainnya.
“Ini sudah menjadi isu nasional. Kami turut berpartisipasi dalam Aksi damai tersebut, karena Kesamaan Aqidah membela Islam, dan sebagai warga negara Indonesia juga berhak berkumpul dan menyatakan pendapat,” paparnya. (tama)