News

Lima Wisudawan ITB Terkena Reruntuhan Batu Tempel

317
×

Lima Wisudawan ITB Terkena Reruntuhan Batu Tempel

Sebarkan artikel ini
Lima Wisudawan ITB Terkena Reruntuhan Batu Tempel
Mobil Ambulance yang Membawa Korban Reruntuhan Gedung ITB

BANDUNG (CAMEON) – Lima orang wisuda mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menelan korban jiwa, Sabtu sore (22/7/2017). Para wisudaan dan keluarganya tertimpa reruntuhan batu tempel di Gedung Center for Art, Design, and Language (CADL) yang berukuran 15 cm x 25 cm dari lantai dua. Kejadian tersebut terjadi diprediksi terjadi 15.00 WIB.

Menurut Lembaga Kemahasiswa ITB Bambang Setia Budi, dari lima korban hanya satu orang yang paling parah. Yakni, Agniatun Nissa yang paling parah. Di mana batuan mengenai kepala.

”Korban mengalami kondisi tidak sadar. Menurut info dokter kemungkinan ada yang remuk di bagian kepala yang terkena jatuhan batu. Saat ini sedang discan,” ucap Bambang kepada wartawan.

Sementara korban lainnya, Litha kehilangan jari manis sebelah kiri. Selain itu, korban tersebut juga mengalami lecet-lecet di banyak tempat. Sewaktu saya menjenguk dalam kondisi sadar tetapi hanya bisa menangis dan menangis.

Lalu, Angelica Ulinara luka-luka ringan kaki dan tangannya. Saat ini, korban sudah bisa pulang. Sedangkan, Annisa Arida kepala tertimpa batu dan ada retak di kepala tetapi masih sadar. ”Serta Dafina Mazaya punggung kejatuhan batu. Sempat sadar ada yg runtuh ada serpihan jatuh maka ketika makin banyak berlari dan tetep ada batu besar nimpa punggung,” katanya.

Diprediksi, jatuhnya batu-batu itu karena tidak menempel dengan baik ke bidang beton kolom-kolomnya. Ini ada kesalahan teknis dalam pengerjaan dan mungkin juga dalam kondisi yang kapasitasnya. ”Mestinya menempelkan batu tidak begitu saja ke beton yang sudah kering dan dalam kondisi mulus,” jelasnya.

”Harusnya dibuat tidak rata atau diberikan angkur atau besi-besi beton sehingga merekat,” imbuhnya.

Setelah kejadian tersebut, lanjut dia, secepatnya semua batu-batu tempel itu harus diruntuhkan dan dipasang ulang. Bila tidak dikhawatirkan batu-batu pada sisi tiang lainnya akan terjadi hal yang sama. ”Kita semua berduka dengan kejadian ini. Bahkan gedung CADL ini harus dievaluasi menyeluruh. Bila tidak khawatir ada kejadian yang berulang atau bahkan bisa lebih parah dari kondisi ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi Miming Miharja dikonfirmasi, rasa prihatin yang mendalam untuk para mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB yang mengalami kecelakaan dalam peristiwa ini dan para orang tuanya. ”Pihak kami akan membantu semua upaya dan pembiayaan pengobatan para mahasiswa yang mengalami kecelakaan pada peristiwa ini,” tegasnya.

Pihaknya akan segera melakukan penelitian menyeluruh terhadap bagian-bagian Gedung CADL. Serta, mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa di masa yang akan datang. ”Semoga para mahasiswa yang mengalami kecelakaan dalam peristiwa ini segera pulih seperti sediakala,” pungkasnya. (Putri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *