News

Lima Sekolah Rusak Parah, Bupati Tasikmalaya Masih Belum Juga Melek

244
×

Lima Sekolah Rusak Parah, Bupati Tasikmalaya Masih Belum Juga Melek

Sebarkan artikel ini
Lima Sekolah Rusak Parah, Bupati Tasikmalaya Masih Belum Juga Melek
Pasca gempa, sejumlah murid di SDN 5 Salawu terpaksa harus belajar di halaman sekolah dengan menggunakan tenda

TASIKMALAYA (CM) – Sedikitnya belasan sekolah di kecamatan Salawu Kab Tasikmalaya mengalami rusak parah dan berat pasca kejadian gempa bumi dua pekan lalu. Pantauan reporter cakrawalamedia tercatat 4 sekolah mengalami kerusakan parah dan kegiatan belajar mengajar pun terpaksa harus digelar di halaman sekolah dengan menggunakan tenda bantuan dari Dinas Sosial.

SD Negeri 5 Nangerang merupakan salah satu dari sekian sekolah yang mengalami rusak parah, tercatat ada 3 lokal ruangan yang mengalami kerusakan dan tidak mungkin lagi dipakai untuk kegiatan belajar mengajar.

Menurut Kepala Sekolah SDN 5 Salawu, Sri Purwanti, pihaknya terpaksa menggelar kegiatan belajar mengajar di halaman sekolah dengan menggunakan tenda agar hak-hak anak untuk mendapatkan pelajaran bisa terwujud.

“Meskipun kondisinya sangat memprihatinkan ya kami tetap menggelar KBM, jika cuaca kurang bersahabat hujan misalnya kami ungsikan mereka ke madrasah samping masjid,” ujarnya, Rabu (03/01/2018).

Sementara, data yang kami terima dari UPTD Dinas Pendidikan Kec Salawu, tercatat 5 sekolah mengalami rusak parah, belasan lainnya dalam kondisi rusak ringan.

“Saya sudah ajukan ke Pemkab Cq Kadisdik agar segera dilakukan rehabilitasi bangunan dengan skala prioritas untuk sekolah yang rusak ini. Kami taksir alokasi anggaran untuk rehabilitasi bangunan ini berkisar antar 500 hingga 600 juta rupiah, namun anggarannya masih belum turun,” terang Dudung AR Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Salawu.

Ironisnya pasca gempa dan banyaknya bangunan sekolah yang rusak ini, Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum, maupun instansi terkait belum pernah melihat langsung kondisi bangunan yang ada, sehingga para guru dan kepala sekolah menjadi cukup pesimis dengan rencana rehabilitasi sekolah mereka. (zz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *