TASIKMALAYA, (CAMEON) – Sesekali Tatang dan dua temannya warga desa Cikeusal Kecamatan Tanjungjaya ini, meratakan tanah merah yang menutupi jalan kabupaten Tasikmalaya yang menghubungkan empat desa hingga ke Kecamatan Parungponteng dan kampung wisata Pamijahan.
Saat sebuah truk datang, Tatang mencoba meminta sumbangan kepada sang supir maupun pengendara yang melintas jalan itu, sebagai biaya untuk perbaikan jalan “ala kadarnya“.
“Sapangemut abdi ieu jalan reksakna langkung ti 10 tahun pak, dugi ka ayeuna kieu we jiga jalan off road “ ucap Tatang.
Untuk memudahkan pengguna jalan Tatang dan temannya meminta agar truk yang mengangkut batu brangkal bisa membantu menumpahkan sisa batu yang ada agar jalanan tidak licin dan membahayakan pengguna jalan.
“Tos teu kaetang nu gebis mah pak, malihan kapungkur aya nu bade ngalahirkeun dugi kadigotong ka bumi bu bidan, motorna ngosewad untung we salamet duanana,“ tambahnya.
Tatang tentu satu dari ratusan, masyarakat di desa Cikeusal yang menginginkan jalan kabupaten yang ada di desanya menjadi bagus dan nyaman dilalui kendaraan. Namun, apa daya keinginan warga sepertinya harus menunggu tiket antrian perbaikan jalan dari Dinas Binamarga Kab Tasikmalaya.
Saat ditanya sikap mereka dengan rencana Bupati Tasikmalaya yang akan maju dalam pencalonan menjadi Gubernur Jabar dan siap membangun gerbang desa, ketiganya nampak tersenyum dan serempak mereka mengatakan agar sang Bupati lebih berkonsentrasi dulu di daerah dalam membangun infrastruktur jalan.
“Ceuk abdi mah mening lereskeun heula jalan nu rareksak, da rahayat mah pasti ninggal sareng ngarojong janten gubernur, mun aya buktosna,“ ujar mereka.
Jika memang rusaknya jalan kabupaten di desa Cikeusal sejauh kurang lebih 10 km ini, hanya karena perolehan suara UU – Ade “ jonk “ di kecamatan ini saat Pilkada lalu, tentu sangatlah naïf jika pemerintah hanya melihat dari sisi politis saja dalam membangun infrastruktur jalan di Kab Tasikmalaya, dan membiarkan terbengkalai jalan jalan rusak di kantong kantong kecamatan yang tidak mendukung UU-Ade jadi Bupati saat Pilkada lalu.
“Memang pak, perolehan suara pak Uu dan pak Ade nihil di Kecamatan ini, apa karena itu sehingga jalan kami jadi dibiarkan rusak, entahlah, “ ujar Ketua LPM Dede Nurustandy. (dzm)