KOTA TASIKMALAYA (CM) – Semaraknya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia termasuk di Tasikmalaya, tidak hanya mengancam kalangan masyarakat biasa. Tetapi juga mengancam semua kalangan baik di lingkungan TNI, Polri dan juga intansi lainnya.
Untuk itu, Komando Distrik Militer (Kodim) 0612 Tasikmalaya langsung melakukan langkah preventif dengan menggelar tes urine secara mandiri. Tes tersebut digelar di Aula Makodim Jalan Otto Iskandar Dinata, Tawang, Kamis (22/02/2018).
Kepala staf Kodim 0612 Tasikmalaya, Mayor Inf Nirca Zahrudin, mengatakan, kegiatan tes urin mandiri yang diikuti sejumlah anggota TNI ini dilakukan secara sepontanitas, tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada anggota.
“Walau pun tes urin ini digelar secara mendadak dan mandiri, termasuk semua anggota juga tidak ada yang tahu, saya sengaja tidak ada pemberitahuan, biar tidak ada persiapan anggota itu sendiri. Karena moto pemerintah pusat termasuk TNI nyatakan siap perang dengan narkoba,” terang Nirca.
Menurutnya, TNI akan terus menerus melakukan tes urin seluruh anggotannya secara berkesinambungan, minimal satu tahu tiga kali.
“Langkah pencegahan, terutama di intern kita dulu sebelum ke yang lain atau pun di kalangan masyarakat luas. Kita ingin seluruh anggota termasuk keluarga, bersih dan tidak menjadi pengedar narkoba. Bersihkan, seterilkan dulu di lingkungan TNI, supaya TNI dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat luas,” tambahnya.
Ia menegaskan, jika ada anggota yang terlibat dan melakukan pelanggaran penyalahgunaan, pengedaran gelap narkoba, pihaknya tidak akan segan-segan untuk memberikan sanksi pemecatan.
Ditempat yang sama, Kasi P2M BNN, Giman Sugyaman, mengatakan, kejahatan narkoba sudah tidak bisa di tolerir, karena merusak masa depan generasi bangsa.
“BNN tidak akan lelah, tidak akan berhenti untuk selalu berupaya melakukan langkah pencegahan/preventif di semua kalangan melalui tes urin dan pembinaan, seperti halnya yang sekarang ini dilakukan di makodim 0612,” terangnya.
Ia berharap, adanya langkah tes urin yang dilakukan secara rutin dan mandiri oleh kodim dapat di ikuti oleh semua intansi pemerintahan maupun intansi vertikal, dengan cara dianggarkan dari APBD. (Edi Mulyana)
