TASIKMALAYA (CM) – Menteri Pemuda dan Olahraga, Dr.(HC) H.Imam Nahrawi, S.AG. M.KP, melakukan kunjungan kerja ke setiap desa dengan tema Menpora Masuk Desa. Kabupaten Tasikmalaya menjadi salah satu agenda kunjunganya.
Tepatnya pada Selasa, (15/01/2019), siang, Imam mengunjungi sekitaran Desa Cisayong. Tak hanya berkunjung ke Desa, Imam juga sempat melihat Lapangan Lodaya Sakti yang beberapa waktu lalu sempat viral di sosial media.
Menariknya, Imam mengaku mengetahui keberadaan lapangan itupun melalui medsos. Imam menyebut, lapangan yang sering dipakai untuk bermain bola itu sangat spektakuler. Bahkan katanya, lapangan tersebut setara dengan lapangan nasional.
“Tentu ini sebuah terobosan dari Kepala Desa yang sangat luar biasa dalam memanfaatkan dana Desa. Ini harus diikuti oleh para Kepala Desa lainya. Agar, dana desa betul-betul bisa berdampak luas dengan jangka panjang, sehingga bisa memberikan tantangan bagi Bumdes untuk mengelola hasil dana Desa itu,” ungkap Imam saat ditemui disela kegiatanya.
Menurutnya, dengan kondisi lapang yang sedemikian luas, tidak hanya dapat dipergunakan sebagai sarana untuk olahraga sepak bola saja, tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh kegiatan lain, seperti dakwah, kegiatan ekonomi, atau bahkan sosial lainya.
Ia berharap, kedepan lapangan Sakti Lodaya itu dapat digunakan sebagai ajang kompetisi tingkat Internasional. Apalagi menurutnya hal itu sudah selaras dengan program yang akan disiapkanya bersama PSSI. Yakni kebangkitan olahraga dan lahirnya sebuah prestasi dalam olahraga betul-betul berawal dari desa. Ia menargetkan, harapan itu bisa terselenggara setelah bulan ramadhan tahun ini.
“Selain itu, kehadiran saya kesini, tentu ingin menyemangati, dan memberikan motivasi. Disini saya ajak main sepak bola bersama dengan kang Atep, ini sebagai pembuktian didalam memberikan semangat kepada generasi milenial,” tambah Imam.
Lahirnya lapangan yang bagus ini, sambung Imam, bukan hanya dapat mendongkrak ekonomi warga, tetapi juga dapat membangun sebuah kebersamaan dengan semua pihak.
“Seperti sekarang ini. Sangat ramai, banyak yang menghadiri. Ini sebagai bukti bahwa olahraga akan melahirkan suasana kebersamaan yang lebih baik lagi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cisayong, Yudi Cahyudin, mengatakan, Lapang Sakti Lodaya itu sebelumnya sering digunakan untuk berbagai kegiatan. Seperti latihan motor, mobil, atau bahkan sekedar tempat nongkrong.
“Tapi sekarang, sudah berubah menjadi lapangan bola yang sangat representatif. Terus terang pembangunan lapangan Sepak Bola Sakti Lodaya ini murni dari dana Desa,” papar Yudi.
Ia menambahkan, lapang sepak bola itu kini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang sudah menghasilkan kas sekitar 53 juta lebih. Ia juga menyampaikan kebutuhan untuk memaksimalkan lapang sepak bola agar lebih baik tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Kisaranya berada diangka 1 sampai 3 miliar.
Disamping itu, Atep, salah satu anggota Persib, mengatakan, potensi atlet sepakbola di Tasikmalaya cukup baik. Ia yakin, apabila bibit-bibit atlet sepak bola di Tasik terus diasah, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan masuk kedalam club Nasional.
“Intinya, kalau ingin maju dikembalikan ke anak. Ada kemauan apa engga?, kalau ada kemauan yang kuat, punya semangat, punya mimpi yang besar, pasti akan bisa menjadi pemain Nasional. Terus terang kalau dilihat dari skill dan basic-nya sewaktu main bersama, anak-anak cukup bagus dan ada potensi untuk menjadi atlet sepak bola Nasional. Tentunya potensi ini harus terus dikembangkan,” terangnya. (Edi Mulyana)