CIMAHI, (CAMEON) – Tahun 2016 ini, Kota Cimahi naik grade dari kota sedang menjadi kota besar dalam hal raihan ‘Piala Adipura Kirana’.
Kenaikan grade tersebut diketahui setelah untuk keenam kalinya secara berturut Kota Cimahi mendapatkan penghargaan Piala Adipura.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi, Aris Permono menjelaskan, kepastian itu didapat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang menyatakan bahwa Cimahi mendapatkan Piala Adipura Kirana dengan kategori kota besar.
“Allhamdulilah Kota Cimahi mendapatkan Adipura untuk ke-6 kalinya. Cimahi masuk kategori kota besar, naik grade dari kota sedang,” jelasnya, Rabu (19/7/2016).
Penghargaan tersebut resminya akan diserahkan langsung kepada Wali Kota, Cimahi Atty Suharti pada 22 Juli 2016 atau bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Riau, Pekanbaru.
Penghargaan tersebut, kata Aris, tidak terlepas dari peran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan mengelola kebersihan kota.
Selain itu, kata Aris, piala adipura juga didapat berkat inovasi kebersihan yang diinisiasi oleh DKP. Menurutnya, banyak inovasi yang sudah dijalankan dan itu berdampak pada kebersihan kota dan berbuah penghargaan.
“Menambah inovasi-inovasi seperti pengelolaan sampah melalui 3R, pengomposan, inovasi dengan seperti adanya hari organik dan an-organik, terus pengembangan biogas,” jelas Aris.
Selain itu, lanjut Aris, pihaknya juga sudah mengembangkan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPSP) yang berada di empat titik di Cimahi.
“Ada di Kelurahan Cigugur Tengah (2 TPSP) dan Kelurahan Cibabat. Sementara akan dibangun juga di Kelurahan Melong,” terangnya.
Selain itu, terang Aris, patroli kebersihan pun terus dilakukan untuk memantau lingkungan di Cimahi.
“(Dan) yang paling penting partisipasi masyarakat dalam pengolahan sampah,” katanya.
Perihal kriteria penilaian, terang Aris, sejauh ini, Kota Cimahi sudah memenuhi kriteria penilaian sesuai apa yang diinginkan Kementerian LHK.
“Ada beberapa kriteria, antara lain keteduhan, kebersihan lingkungan terus juga kebersihan saluran drainase jalan dan lingkungan termasuk juga pasrtisipasi masyarakat,” terangnya.
Namun, kata Aris, ada hal yang masih menjadi masalah krusial bagi Cimahi, yakni belum tersedianya Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Mengingat terbatasnya lahan di Cimahi, hal tersebut sepertinya memang sulit direalisasikan. cakrawalamedia.co.id (Rizki)