KOTA TASIKMALAYA (CM) – Permasalahan Gunung Pameongan hingga saat ini masih belum mendapatkan solusi dan kepastian baik dari penegak hukum maupun dari pemerintah.
Salah seorang pecinta konservasi Alam, Harniwa, mengaku sangat kecewa terhadap pemerintah. Ia menilai, permasalahan tersebut terkesan dibola ping-pongkan.
“Yang jelas, apa yang menjadi proses pembangunan di Kota Tasikmalaya harus berdasarkan tata konservasi melindungi kelestarian alam. Kasus pelanggaran pembangunan dan pencemaran bukan hal baru. Pencemaran beberapa tahun lalu terjadi di sungai Ciwulan, sampai ikan sapu banyak yang mati, termasuk yang belum lama ini permasalahan gunung Pameongan masih belum ada jawaban yang pasti,” paparnya.
Intinya, sambung Harniwa, sampai mana pun pihaknya tidak akan pernah lelah dalam memperjuangkan lingkungan baik secara pemikiran, tenaga dan lainnya. Ia mengaku pihaknya akan terus mengawal, namun, dalam hal ini pemerintah harus lebih membuka mata, membuka hati, jangan sampai demi kepentingan pribadi dan golongan tertentu malah menjadi musibah.
“Untuk kepentingan lingkungan, bukan tidak bisa menggerakan massa yang lebih besar tetapi tidak ada hasil buat apa. Yang terpenting diawali dengan gerakan kecil tetapi secara kontinyu bisa mengingatkan kepada seluruh stakeholder bahwa kita terus mengawal dan memperhatikan kebijakan pemerintah. Yang jelas, kami meminta bukalah hati para pemangku kebijakan. Karena secara fisik Wakil Gubernur, Wali Kota, anggota DPRD, termasuk gerakan warga untuk menolak galian Gunung Pameongan telah dilakukan,” paparnya. (Edi Mulyana)
