News

Komisi lll DPRD Kota Tasik Duduk Bersama Bahas Genangan Air

466
×

Komisi lll DPRD Kota Tasik Duduk Bersama Bahas Genangan Air

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIK (CM) – Buruknya kondisi saluran drainase, ditambah dengan hujan lebat baru-baru ini, telah menyebabkan genangan air di beberapa titik Kota Tasikmalaya. Kejadian ini menjadi sorotan, terutama di pusat kota, yang menjadi perbincangan di media sosial.

Salah satu titik genangan air yang mencolok adalah di RSUD dr. Soekardjo, yang diduga disebabkan oleh saluran drainase yang buruk, terutama saat air meluap dari sungai terdekat.

Menanggapi situasi tersebut, PC PMII Kota Tasikmalaya mengadakan Audiensi dengan Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Enan Suherlan, A.Md., S.Th.I., SH., MM, dan anggota lainnya, dengan kehadiran berbagai instansi terkait.

“Kami membahas bagaimana menangani genangan air agar segera terselesaikan dalam audensi ini,” ujar Koordinator Audensi, Idham Ansori, pada Selasa, 6 Februari 2024.

Idham menyatakan bahwa banjir di beberapa titik Kota Tasikmalaya telah menjadi isu klasik dan merupakan penyakit akut yang sulit diatasi. “Kami sangat miris ketika Kota Tasik ini terus mengalami genangan air saat hujan deras, berdampak pada kerugian,” tambahnya.

Menurut Idham, ini merupakan salah satu indikasi kinerja pemerintah yang kurang optimal, dengan masih banyak saluran air kecil yang perlu mendapat perhatian dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya.

“Ketika genangan air terus terjadi, apa yang akan terjadi dengan Kota Tasik? Ini adalah masalah yang sangat terlihat dan mengkhawatirkan untuk masa depan anak cucu kita jika tidak segera diatasi,” tegas Idham Ansori.

Dia menekankan perlunya pengawalan dan tindakan yang ketat dari pemerintah setempat, baik eksekutif maupun legislatif, untuk menanggulangi masalah genangan air ini. RSUD dr. Soekardjo menjadi pusat perhatian karena kondisi genangan air yang meresahkan pasien.

“Ini merupakan PR besar baik bagi OPD maupun DPRD. Mereka harus serius dalam menanggapi masalah genangan air. Ini bukan hanya masalah OPD terkait, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan permasalahan ini,” pungkas Idham Ansori.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *