News

Kisah Kang Dedi Mulyadi dan Pegawai Malas, Sindiran Satir Bikin Geleng-Geleng Kepala

260
×

Kisah Kang Dedi Mulyadi dan Pegawai Malas, Sindiran Satir Bikin Geleng-Geleng Kepala

Sebarkan artikel ini

(CM) – Siapa sangka, Kang Dedi Mulyadi ternyata punya kemiripan dengan Elon Musk dalam satu hal: sama-sama jengkel dengan pegawai negeri yang malas.

Sebagai Gubernur baru Jawa Barat, Dedi dibuat geram melihat pemandangan tak sedap di sekitar kantornya—tumpukan sampah dan tanah galian dibiarkan menumpuk begitu saja di dekat pintu masuk. Ironisnya, para pegawai yang seharusnya bertanggung jawab justru bersikap seolah tak peduli.

Rasa kesal Kang Dedi memuncak saat mendengar jawaban dari salah satu pegawai negeri yang ditegurnya. Ketika ditanya apakah pegawai malas pantas mendapat insentif, pegawai itu dengan polosnya menjawab, “Pantas,” lirih, seolah tanpa rasa bersalah sedikit pun.

“Kalau saya di posisi itu, mungkin sudah ada barang yang saya banting. Bukan karena emosional semata, tapi karena tidak tahan menghadapi logika terbalik seperti itu,” gumam seorang rekan yang menyaksikan kejadian tersebut.

Namun, Kang Dedi memilih menahan diri. Wajahnya menegang, tapi ia mampu mengendalikan amarahnya. Mungkin karena latar belakangnya yang kental dengan budaya dan kejiwaan Sunda, Kang Dedi bisa meredam emosi dengan lebih bijak.

“Prinsip saya sederhana,” kata seorang pengamat, “Orang boleh berbuat salah, tapi jangan sampai salah dalam cara berpikirnya,” terangnya.

Kemarahan Kang Dedi akhirnya ia salurkan dengan cara yang lebih elegan: lewat satire dan humor. Dengan nada menyindir, ia berkata,

“Seharusnya pegawai negeri model begini masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia,” ucapnya.

Sebuah kalimat yang membuat siapapun yang mendengar akan terdiam, antara ingin tertawa dan merenung dalam waktu bersamaan.

Mungkin inilah bedanya Kang Dedi. Ia bisa menyulap amarah menjadi humor yang menohok. Sebuah pelajaran tersendiri tentang bagaimana cara menghadapi ketidakwajaran tanpa harus kehilangan kendali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *