News

Ketua TP PKK Pangandaran Jenguk Warga Penderita Neurofibromatosis di Padaherang

177
×

Ketua TP PKK Pangandaran Jenguk Warga Penderita Neurofibromatosis di Padaherang

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CM) – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pangandaran, Ida Nurlaela Jeje Wiradinata menjenguk Iin Solihin (64) warga Dusun Kedungwuluh, Rt 09/04 Desa Kedungwuluh, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat yang mengidap penyakit kulit atau yang dikenal Neurofibromatosis tipe 1.
Senin (06/07/2020).

Ketua TP PKK Kabupaten Pangandaran Ida Nurlaela Jeje Wiradinata saat menjenguk Iin Solihin pengidap penyakit kulit. Senin (06/07/2020)

Selain menjenguk, Istri Bupati Pangandaran itu juga memberikan bantuan uang serta membujuk Iin Solihin agar mau di obati.

“Kedatangan saya kerumah pak Iin selain ingin tahu kondisinya secara langsung, dan juga membujuk agar dia (Iin-red) mau untuk diobati,”ujar Ida Nurlaela kepada cakrawalamedia.co.id disela-sela kunjungannya di rumah Iin Solihin, Senin (06/07/2020).

Ida mengatakan, bahwa pak Iin sudah beberapa kali menolak ketika mau diobati dengan alasan tidak ada keluarga yang menunggu di rumah sakit.

“Berdasarkan informasi yang saya terima dari kepala desa bahwa pihak desa sudah beberapa kali membujuknya, namun pak Iin selalu menolaknya, dan alhamdulillah setelah saya bujuk pak Iin mau untuk diobati dan besok berangkatnya,”tutur Ida.

Pada kesempatan tersebut, Ida pun bertanya langsung kepada Iin terkait bantuan apa saja yang dia terima dari pemerintah.

“Pak Iin mengaku bantuan dari pemerintah selalu ada, termasuk bantuan BST dari pusat sebesar Rp600 ribu untuk warga yang terdampak wabah virus covid-19,”kata Ida.

Selain itu, Ida meminta pihak desa setempat memprioritaskan untuk perbaikan rumah Iin Solihin melalui program rutilahu.

Ditempat yang sama, Kepala Desa Kedungwuluh Teti Heryani menyampaikan, untuk bantuan yang diterima oleh pak Iin sebelum masa pandemi Covid-19 sudah ada dari progam asistensi lanjut usia.

“Untuk perbaikan rumah, kami pihak desa sudah mengalokasikan anggaran tahun,”singkatnya.

Sementara itu, Iin Solihin mengaku,
mengidap penyakit kelainan genetik yang mengganggu pertumbuhan sel di dalam tubuhnya tersebut sejak dirinya masih kecil.

“Penyakit ini sudah ada sejak saya masih kecil. Dan saat ini saya tinggal sendirian dirumah berukuran kurang lebih 3 X 3 meter yang berdinding bilik bambu, anak saya sudah meninggal semua kalau istri sudah cerai,”aku Iin.

Untuk makan sehari-hari. Iin menyebutkan, bahwa dirinya bekerja serabutan jika ada tetangganya yang menyuruh.

“Kalau soal makan ya seadanya saja hasil dari saya bekerja serabutan,”tutupnya. (Andriansyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *