News

Kerap Ganggu Bantuan Dari Pusat, Nama DPKPB Pangandaran Akan Dirubah Kembali Jadi BPBD

133
×

Kerap Ganggu Bantuan Dari Pusat, Nama DPKPB Pangandaran Akan Dirubah Kembali Jadi BPBD

Sebarkan artikel ini
Kerap Ganggu Bantuan Dari Pusat, Nama DPKPB Pangandaran Akan Dirubah Kembali Jadi BPBD
Ilustrasi.

PANGANDARAN (CAMEON) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerapkan status rawan bencana bagi Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Dengan seiring status tersebut, BNPB memberikan berbagai peralatan canggih seperti Pusat Kendali Operasi (Pusdalops) untuk Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Pangandaran.

Menurut Kepala DPKPB Kabupaten Pangandaran, Drs.Dr. H. Nana Ruhena menyebutkan walaupun dinasnya dilengkapi berbagai peralatan canggih untuk mendeteksi bencana alam, Namun tetap saja masih banyak kekurangan.” Hal tersebut akibat bergantinya nama yang sebelumnya BPBD menjadi DPKPB, Atas pergantian nama tersebut juga jadi pemicu terganggunya bantuan dari pusat,” ujarnya kepada CAMEON. Selasa (31/10/2017).

“ Dalam waktu dekat insya allah namanya kembali jadi BPBD karena Gubernur Jawa Barat sudah merekomendasikan. Dan rekomendasi Gubernur akan disampaikan ke Kemendagri. Mudah-mudahan bisa berhasil dan bantuan dari pusat tidak lagi terganggu,” tambahnya.

Sementara itu, lanjut Nana, untuk mengsukseskan program BPBD Kabupaten Pangandaran mengadakan sosialisasi kepada ratusan ibu rumah tangga di masing-masing Desa yang dinyatakan rawan bencana,” Program tersebut di namakan Bunda Belajar Mitigasi (BBM). Dalam program tersebut nantinya 100 orang ibu rumah tangga itu akan di bekali ilmu tatacara penanganan bencana yang terjadi di lingkungan,” kata Nana.

Selain itu,Nana menjelaskan bahwa progam BBM ini akan memberikan pemahaman atau pengetahuan waspada terhadap bencana,” Progam BBM BPBD tersebut nantinya akan di gulirkan secara bertahap ke daerah – daerah yang dinyatakan rawan bencana, dan diharapkan dengan adanya program BBM ini bisa mengurangi resiko penanganan bencana,” pungkasnya, (Andriansyah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *