KOTA TASIKMALAYA (CM)– Populasi penduduk semakin tua, ditambah faktor pariwisata yang melesat jauh dibandingkan sebelumnya. Pun, kelompok mudanya semakin menyusut. Kondisi tersebut membuat Negara Jepang kini darurat tenaga kerja.
Sebelumnya, Pemerintah Jepang menutup diri dari kehadiran para pekerja asing. Namun karena masalah populasi, kini jepang membuka diri membuka para pekerja asing masuk ke negaranya.
Dalam kondisi tersebut, indonesia mendapatkan keuntungan dengan apa yang dialmi jepang. Sebanyak 345.000 lebih total kuota tenaga kerja jepang yang dibutuhkan.
Seperti yang pernah dikatakan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, dalam lima tahun ke depan, indonesia bisa mengambil setidaknya 20 persen kebutuhan tenaga kerja Jepang.
LPK Muda Berdaya Nusantara (MBN), Sebuah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang berizin resmi untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi WNI yang mau magang/ bekerja di Jepang.
Selain sebagai Lembaga Pelatihan, MBN juga sedang berproses untuk menjadi sebuah lembaga Sending Organization, yang punya kewenangan untuk mengirim langsung para pekerja ke Jepang.
Direktur LPK MBN, Irman Alamudin mengatakan, MBN hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berkeinginan bekerja di Jepang.
Selain legalitas yang jelas, MBN memiliki tenaga kerja pengajar yang berkualitas dengan bahasa jepang tertinggi yaitu N1 dan N2.
“MBN memiliki pembingbing yang langsung didatangkan langsung dari jepang. Dengan program tersebut para siswa diharapkan mampu menguasai bahasa jepang dengan singkat,” ujarnya saat peresmian LPK MBN di Perum Pondok Indihiang Permai (PIP) blok G3, jalan Sirnagalih, Kota Tasikmalaya. Rabu (17/7/2019).
Sampai saat ini, lanjut Irman mengatakan, siswa lebih cepat mahir karena menggunakan 60 persen pembelajaran praktikum. Ada 21 siswa dan tidak semua berasal dari Kota Tasikmalaya.
“30 siswa yang rencananya akan mendaftar pada agustus mendatang, karena sebelumnya masuk dalam daftar waiting list,” imbuh irman.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya, Rahmat Mahmuda, mengapresiasi kehadiran LPK MBN di Kota Tasikmalaya. MBN bisa mencetak SDM yang kompeten dan mupuni.
“Melihat antusias masyarakat, LPK MBN menjadi prioritas, karena saat ini permintaan tenaga kerja dari tasikmalaya mencapai 1000 orang, ucap Rahmat.
Pun Ia berharap, keberadaan LPK dapat menekan pengangguran di Kota Tasikmalaya yang dinilai masih tinggi. (agus)