KAB TASIKMALAYA (CM) – Baru-baru ini Indonesia telah dihebohkan dengan bermunculan kerajaan yang masih diragukan kebenarannya. Kerajaan fiktif tersebut tersebar di sejumlah wilayah, mulai dari Keraton Agung Sejagat di Purworejo, hingga Sunda Empire di Bandung.
Hal itu mendapat tanggapan dari Tokoh Budayawan Irjen Pol Purnawirawan Anton Charliyan yang mengatakan, jika melihat silsilah kerajaan yang muncul baru-baru ini ia merasa tidak jelas asal usulnya. Berbeda dengan keberadaan Sukapura.
“Kalau melihat peninggalan-peninggalan, perlengkapan pusaka kerajaan, terotori, silsilah keturunan Sukapura semuanya jelas yang diketahui ada tujuh pemakaman para leluhur. Bicara teritorialnya sudah jelas tercatat di dalam sejarah yang diawali pada tahun 1632,” papar Anton.
Ia juga menyebut, Sukapura jelas ada yayasan, peninggalan dan pemakaman leluhurnya, di zaman merdeka yang diikat oleh NKRI tetap mengakui, mengedepankan, mengagungkan bahwa tumpah darah birunya adalah merah putih.
“Justru di zaman kemerdekaan NKRI darah biru itu harus berubah menjadi merah putih Indonesia. Di sini kita selaku keturunan bangsawan bukan tidak boleh bangga terhadap darah birunya. Itu sangat dibolehkan, tetapi sekarang ini semangat kedaerahan, keturunan kerajaan harus menjadi semangat untuk membangun Indonesia,” tegasnya.
Anton menambahkan, keberadaan Sukapura yang sudah jelas silsilahnya sampai saat ini tidak berani mengaku istilah kerajaan, pedahal dari leluhurnya sudah sangat jelas terah kerajaan mulai di zaman kerajaan Padjajaran, keresidenan di zaman Mataram, Kabupaten/Adipati di zaman VOC termasuk sekarang keturunannya sudah jelas namun tidak ada yang berani mengklaim diri sebagai sebuah kerajaan atau kesultanan.
“Sejak lahirnya NKRI dari dulu semua kerajaan, kesultanan sudah meleburkan diri untuk menjadi bagian dari NKRI. Sampai saat ini keturunan Sukapura tidak muncul seperti kemunculan kerajaan yang mengaku kerajaan, pedahal ahli warisnya sudah jelas sangat banyak di kawasan Budaya Sukapura saja lebih dari 1000 orang, ini menurut saya secara umum tentang Sukapura,” ujar Anton saat melakukan kunjungan ke kawasan Budaya Sukapura Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (22/01/2020).
IA menuturkan, menyikapi kondisi saat ini adanya kemunculan yang mengklaim sebagai kerajaan ini akan mengancam keselamatan negara. “Jka tidak ditindak, ke depan akan kembali bermunculan sebagai sultan atau raja. Kalau sudah terjadi seperti ini maka di negara tercinta Indonesia akan terkotak-kotak yang mengakibatkan terhadap perpecahan bangsa NKRI. Ini tidak boleh terjadi. Tentunya menjadi bagian kita semua termasuk para aparat dan penegak hukum yang membentengi NKRI,” pungkasnya. (Edi Mulyana)