News

Awal Terbentuk Kerajaan Sukapura dari Hancurnya Kejayaan Majapahit

2286
×

Awal Terbentuk Kerajaan Sukapura dari Hancurnya Kejayaan Majapahit

Sebarkan artikel ini
Bangunan Sisa Peninggalan Kabupatian Sukapura Pertama
Bangunan Sisa Peninggalan Kabupatian Sukapura Pertama

KAB TASIKMALAYA (CM) – Berawal terbentuknya pemerintahan Kabupatian Sukapura, erat dengan mundur serta hancurnya kejayaan Majapahit. Kabupatian Sukapura sendiri sejaman dengan kerajaan Mataram di Yogyakarta dengan Rajanya yakni Sultan Agung Hanyokrowati. Kabupatian Sukapura terbagi dalam tiga periode yakni Periode Sukapura Tahun 1632-1628, Periode Manonjaya Tahun 1829-1901 dan Periode Tasikmalaya Tahun 1901 hingga sekarang,” ujar Kuncen Ust. Mamad, Rabu (22/01/2020).

Hal ini diungkapkan oleh Mamad, salah satu kuncen yang bertugas di Makam Leluhur Soekapoera, di area Baganjing. Mamad, selaku warga asli Sukaraja mengatakan, Kabupaten Sukapura berdiri dan diresmikan setelah selesai perang dipati ukur yang tertuang dalam piagam Sultan Mataram dengan Bupati pertama waktu itu Raden Wirawangsa.

Piagam tersebut diberikan Sultan Mataram karena Raden Wirawangsa berhasil meredam dan menghentikan “pembangkangan” dipati ukur. Setelah dilantik menjadi Bupati Sukapura pertama, Raden Wirawangsa menerima gelar kehormatan sebagai Raden Tumenggung Wiradadaha ke-1 dengan pusat pemerintahan berada di Leuwi Loa, yakni belakang Kecamatan Sukaraja.

Adapun isi piagam pemberian Sultan Mataram tersebut yakni Penget Serat Piagem Ingsoen Soeltan Kagadoej Dening Ki Ngabehi Wirawangsa Kang Satija Maring Ingsoen Soen Djenengaken Mantra Agoeng Boepati Soekapoera, Wedana Kalih Welas Desane Wong Tigang Ikoe Kang Kaweret Dening Ki Wadana serta Soen Titipaken Ngoelon Ing Banten Ngalor Ing Tjirebon, Adja Na Kang Ngaribiroe Sakare, Titi Serat Piagem, Kang Anoerat Dina Senen Tanggal Ping Sanga Sasi Moekaram Taoen Djim Akir, Kang Anoerat Abdaning Ratoe Poen Nitisastra (kutipan dari Sunardjo yang pada saat itu dengan piagam Sultan (Mataram) mengangkat Ngabehi Wirawangsa yang setia kepada Sultan menjadi Mantra Agung Bupati Sukapura yang membawahi 12 kepala desa dengan penduduk 300 jiwa,” ungkapnya

Berikut daftar para Bupati Sukapura dari turunan dan keturunan Kabupaten Sukapura:

  1. Raden Ngabehi Wirawangsa bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha Bupati ke 1 dipanggil Dalem Pasir Beganjing kedudukan di Leuwiloa Sukaraja(1641-1674)
  2. Raden Djajamanggala bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha Bupati ke 2 dipanggil Dalem Tamela (pasir Huni) berkedudukan di Leuwiloa Sukaraja (1674)
  3. Raden Anggadipa 1 bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha Bupati ke 3 dipanggil Dalem Sawidak berkedudukan. di Leuwiloa Sukaraja (1674-1723)
  4. Raden Subamanggala bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha Bupati ke 4 dipanggil Dalem Pamijahan berkedudukan di Leuwiloa Sukaraja (1723-1745)
  5. Raden Secapati bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha Bupati ke 5 dipanggil Dalem Srilangka berkedudukan di Leuwiloa Sukaraja(1745-1747
  6. Raden Jaya Anggadireja, bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha bupati ke 6 dipanggil Dalem ciwarak (1747-1765 berkedudukan di leuwiloa Sukaraja
  7. Raden Djayamanggala II bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha Bupati ke 7 dipanggil Dalem pasirtando(1765-1807 berkedudukan di Empang Sukaraja
  8. Raden Anggadipa II, bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha Bupati ke 8 dipanggil Dalem sepuh(1807-1837) berkedudukan di Tanjungmalaya Manonjaya
  9. Raden Tumenggung Danuningrat Bupati ke 9 (1837-1844) berkedudukan di Tanjung Malaya Manonjaya
  10. Raden Tumenggung Wiratanubaya, Bupati ke-10, dipanggil Dalem Sumeren, (1844-1855), berkedudukan di Manonjaya.
  11. Raden Tumenggung Wiradegdaha dipanggil kandjeng Dalem Bogor bupati ke 11 (1855- 1875) berkedudukan di TanjungMalaya Manonjaya
  12. Raden Tumenggung Wirahadiningrat dipanggil Dalem Bintanh Bupati ke 12 (1875-1901 berkedudukan di TanjungMalaya Manonjaya
  13. Raden Tumenggung Prawira Adiningrat Bupati ke 13 (1901-1908) berkedudukan di Tasikmalaya dan
  14. Raden Tumenggung Adipati Wiratanuningrat Bupati ke 14 (1908-1937) berkedudukan di Tasikmalaya.

(Amas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *