TASIKMALAYA, (CAMEON) – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jendral Tito Karnavian, kembali menegaskan agar aksi sholat jumat bersama yang rencananya akan digelar oleh GNF- MUI pada 02 Desember mendatang, tidak dilaksanakan mengingat potensi untuk menimbulkan kerawanan ketertiban umum sangat jelas, terlebih majelis ulama indonesia menurutnya sangat menyayangkan rencana digelarnya sholat jumat dijalan Thamrin dan Bunderan HI ini, karena lebih banyak mudhorotnya.
Hal ini ditegaskan Kapolri usai menghadiri doa dan istgosah di Mesjid Agung Kota Tasikmalaya, Selasa (22/11 ), Kepolisian tak segan akan membubarkan aksi sholat jumat itu karena dapat mengganggu ketertiban umum, ditambahkannya bahwa di hari yang sama itu pula, akan digelar do’a bersama di Masjid Istiqlal untuk kelancaran proses hukum kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahya Purnama atau Ahok oleh pihak Kepolisian.
“ 02 Desember itu, akan ada doa bersama di masjid istiqlal oleh sejumlah ulama, nah kalau itu kita dukung, tapi kalau ada elemen masyarakat lain yang akan menggelar sholat jumat di jalan Thamrin, menurut MUI mudhorotnya lebih besar daripada manfaatnya, jadi tolong pertimbangkan lagi lah, jika terpaksa ya kami tindak,“ terangnya.
Sementara itu, ditanya soal isu makar yang akhir akhir ini ramai dan beredar di sejumlah media sosial, Jendral Tito tidak menjelaskan secara pasti darimana elemen masyarakat yang ingin melakukan makar tersebut.
“Masalah dugaan isu makar kalian bisa akses di internet, ketahuan nanti siapa orang orangnya,“ pungkas Kapolri. (dzm)
