KOTA TASIKMALAYA (CM) – Perlakuan kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat terhadap jurnalis di saat melakukan tugas peliputan di Indonesia sering terjadi. Hal serupa di alami, Nurhadi, jurnalis tempo beberapa waktu lalu.
Sebagai tindakan protes atas kejadian tersebut, Jurnalis Tasik melakukan aksi solidaritas hentikan kekerasan terhadap pers dengan aksi teatrikal di Bunderan Tugu Asmaul Husna Nagarawangi Kota Tasikmalaya Jawa Barat, Kamis (01/04/2021).
Koordinator aksi, Adeng mengatakan, aksi yang dilakukan aparat terhadap Nurhadi
“Nasib buruk pengeroyokan oleh oknum aparat polisi yang menimpa, Nurhadi bahkan sempat di sekap di kamar hotel beberapa jam agar tidak bisa merilis berita,” terangnya.
Kata, Adeng, tindakan tersebut tak hanya mengundang reaksi dikalangan para jurnalis, juga para mahasiswa yang tergabung dalam gerkaan jurnalis melawan melakukan aksi pengecaman dan penuntutan terhadap tindakan keji tersebut.
Diungkapkan, Ayu Sabrina selaku perwakilan dari lembaga Pers Gemercik Unsil menyebutkan, ini adalah aksi kemanusiaan, sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama insan pers.
“Saya menyesalkan kejadian pengeroyokan terhadap pers ini karena hanpir saja setiap tahun bahkan 6 bulan sekali selalu ada kejadian naas ini. Kejadian senonoh berupa pengeroyokan ini tak pantas terjadi di negara demokrasi. Kami berkomitmen untuk senantiasa membangun jejaring kekuatan para insan pers kedepan, agar kejadian seperti ini tidak terulang,” terangnya.
Sedangkan Ali Yapi, Ketua Dema STAI Tasikmalaya yang juga merupakan pengurus dari salah satu lembaga pers mahasiswa, dalam orasinya dia menyampaikan bahwa pers merupakan satu-satunya warisan reformasi yang sampai saat ini masih ada. Cita cita reformasi dalam menumbangkan korupsi, kolusi dan nepotisme tidak bisa terwujud jika kebebasan pers terancam.
Tugas jurnalis dalam menyampaikan berita yang mencerdaskan bangsa dihadang karena dinilai akan mengganggu jalannya kekuasaan.
“Saya menyesalkan kejadian yang dialami jurnalis Nurhadi dan saya mengutuk kejadian tersebut disamping itu dia menuntut kepolisian untuk bertanggung jawab dan mengusut tuntas para aparat kepolisian yang terlibat dalam kejadian penganiayaan tersebut,” urainya. (Edi)