TASIKMALAYA (CM) – Menjelang datangnya bulan Ramadhan, kebutuhan bahan pokok di Pasar Singaparna mulai merangkak naik. Diakui pedagang pasar, Hendra (46), kenaikan jelang puasa sudah biasa akibat tingginya permintaan pembeli.
“Harga dari petani ke perantara sudah tinggi, padahal pasokan ke pedagang sayur di pasar ini dari petani lokal semua. Akan tetapi sejauh ini ketersediaan pasokan masih mencukupi hingga sebulan ke depan,” terangnya, Kamis (25/04/2019).
Sementara itu, dikatakan Iwan (45), penjual daging dan ayam di Pasar Singaparna bahwa harga ayam yang naik hanya ayam kampung. Ia mengaku tak mengetahui penyebab kenaikan harga ayam tersebut. “Dari peternak harganya memang sudah naik. Saya kira karena permintaan serta kebutuhan masyarakat yang cukup tinggi,” ungkapnaya.
Sedangkan, menurut pantauan, untuk komoditas sayur masih terpantau rendah. Para penjual sayur merincikan, untuk harga bawang merah Jawa dijual dengan Rp 45 ribu per kg dari harga sebelumnya Rp 26 ribu per kg, cabai merah Rp 35 ribu per kg.
Selain itu, harga tomat dari Rp 8 ribu per kg, naik menjadi Rp 12 ribu per kg, timun dari Rp 6 ribu menjadi Rp 12 ribu per kg. “Barang ini diambil dari luar semua, kecuali sayuran bayam dan kangkung,” sebut mereka.
Menyikapi kenaikanharga tersebut, Kasi Perdagangan Dalam Negri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya, Ai Nenden Anita menegaskan, sejumlah komoditas pangan di pasar masih stabil dan belum ada kenaikan harga yang signifikan.
“Apabila ada kenaikan yang sangat tinggi, kami semua tim Satgas dipastikan akan turun ke lapangan untuk memastikan apa penyebabnya,” singkat Ai. (anto)