News

Jelang Idul Fitri, BI Sediakan Rp 3,43 Triliun untuk Penukaran Uang

125
×

Jelang Idul Fitri, BI Sediakan Rp 3,43 Triliun untuk Penukaran Uang

Sebarkan artikel ini
Heru Saptaji

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Memasuki pekan pertama bulan suci Ramadhan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya mengadakan transaksi penukaran uang. BI telah menyetok berbagai pecahan uang kertas tunai dan non tunai sebesar Rp 3,43 triliun. Kepala KPw BI Tasikmalaya, Heru Saptaji, mengatakan, dana yang disediakan tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Kami siap memberikan pelayanan penukaran uang kartas berbagai jenis pecahan dengan jumlah cukup besar mencapai yakni Rp 3,43 trilyun atau 3,7% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Rp 3,31 trilyun,” terangnya, Sabtu (19/05/2018). Hal itu, katanya, berdasarkan proyeksi bahwa kebutuhan uang kartas selama puasa dan Idul Fitri tahun ini diperkirakan sebesar Rp 2,81 trilyun, terdiri dari Uang Pecahan Besar (UPB) Rp 2,66 trilyun dan Uang Pecahan Kecil (UPK) Rp 0,15 trilyun.

“Permintaan kebutuhan uang kartas meningkat 37,7% dibandingkan dengan realisasi dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 2,04 Trilyun.  Hal ini telah memperhitungkan penambahan libur dan cuti bersama serta pelaksanaan Pilkada serentak juga wacana kenaikan THR bagi Aparat Sipil Negara dan Pensiunan,” ujar dia. KPw BI Tasikmalaya melayani penukaran di loket kantornya pada minggu terakhir Ramadhan tanggal 4 sampai 8 Juni 2018. Selain itu, bekerjasama dengan seluruh Perbankan di wilayah kerja KPw BI di Priangan Timur, baik bank umum maupun BPR yang ada di Kota dan Kab. Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran.

“Guna, melayani penukaran kepada masyarakat dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat masyarakat dalam memperoleh uang tunai yang diperlukan,” ujar Heru. Layanan penukaran dilakukan juga di luar kantor BI melalui kegiatan kas keliling  dan bekerjasama dengan beberapa bank di lokasi-lokasi strategis. Beberapa strategi untuk meningkatkan layanan kas Bank Indonesia kepada masyarakat, di dalam kota maupun diluar kota yang meliputi pasar tradisional/modern, terminal, stasiun, bandara dan pusat keramaian lainnya termasuk daerah terpencil di Priangan Timur.

Kerjasama tersebut dilakukan dengan seluruh Perbankan sebanyak 28 Bank Umum dan 12 BPR, dengan membuka loket penukaran di seluruh kantor cabangnya sampai unit terkecil di daerah. Proritas utama kerjasama dilakukan dengan 6 Perbankan yaitu Bank Mandiri, BRI, BJB, Bank Woori Saudara, Bank Muamalat dan BPR Syariah Al-Madinah dengan membuka Mobil Layanan Kas Terpadu di 6 lokasi strategis yang merupakan pusat keramaian masyarakat yaitu Alun-alun Kota Tasikmalaya, Alun-alun Kab. Tasikmalaya, Alun-Alun Kab. Ciamis, Lapangan Manonjaya, Lapangan Indihiang, Alun-alun Kota Banjar dan Alun-alun Kab. Pangandaran.

Sedangkan, membuka layanan penukaran uang melalui kegiatan kas keliling dilakukan di 7 lokasi Pasar Murah/Bazaar Ramadhan yang diselenggarakan oleh KPw BI Tasikmalaya bekerjasama dengan instansi pemerintah, perbankan dan swasta. Heru mengimbau masyarakat agar melakukan penukaran di tempat penukaran resmi yaitu Bank Indonesia maupun Perbankan yang telah ditunjuk.

“Kami harap masyarakat selalu waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi dengan menggunakan uang serta selalu cermat dan teliti terhadap keaslian uang Rupiah (Ingat 3D – Dilihat, Diraba dan Diterawang). Memperlakukan dan merawat rupiah dengan baik melalui 5 JANGAN (Jangan Dicoret, Jangan Distepler, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi dan Jangan Dilipat), dan menggunakan instrumen pembayaran non tunai,” tegas Heru. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *