News

Jaga Ekosistem Alam Pakarangan, Pemudik Tanam Pohon

227
×

Jaga Ekosistem Alam Pakarangan, Pemudik Tanam Pohon

Sebarkan artikel ini
Jaga Ekosistem Alam Pakarangan, Pemudik Tanam Pohon

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Tak semua orang perantau baik yang bekerja sebagai buruh, pengusaha maupun yang mengenyam pendidikan di fakultas perguruan tinggi di berbagai daerah seperti di Jakarta mampu memanfaatkan waktu di sela mudik ke kampung halaman pasca hari raya Idul Fitri.

Berbeda dengan, Vina Fitrotun Nisa, salah satu perantau yang mengenyam pendidikan di salah satu perguruan tinggi ternama di Jakarta, dan Muhammad Baqi Alif Billah salah satu perwakilan dari komunitas Green Builder yang merupakan perkumpulan perantau pelajar.

Vina Fitrotun Nisa, dan M Baqi menyebutkan, dirinya merasa prihatin melihat perkembangan pembangunan di Kota Tasikmalaya sedikit agak membaik. Namun, pembangunan tersebut dipandang tidak memperhatikan lingkungan hidup atau yang disebut ekosistem alam semesta.

“Saya bersama rekan komunitas sepakat memiliki tekad untuk menjaga alam semesta ini agar tetap terjaga, terpelihara penghijauannya. Seperti halnya memberikan langkah nyata penanaman pohon dilahan pakarangan rumah dan sepadan kolam ikan milik warga,” jelas Vina, kepada cakrawalamedia Kamis (23/6/2019).

Meski pohon yang ditanam jumlahnya tidak banyak hanya 10 pohon pucuk merah, dan 1 pohon manggis, total 11 pohon tak menjadi ukuran. Ketimbang menanam seribu pohon asal tanam alias tidak dirawat pada akhirnya mati semua, kan itu sama saja dengan jumlah yang sedikit.

“Intinya kita harus optimis 11 pohon itu yang penting bisa tumbuh semua. Dengan cara memeliharanya melibatkan warga yang memiliki lahan yang ditanami pohon tersebut. Berbekal dengan keyakinan meski awalnya sedikit. Jika kita terus melakukan penanaman setiap tahun dengan berbeda beda jenis pohon seperti mangga, dan lainnya, lama lama akan menjadi bukit,” sebut Vina.

Kita sebagai perantau yang lama tidak pulang. Dulu di kampung halaman ini dapat menikmati suasana hijau. Tetapi ketika pulang sekarang terasa berbeda agak gersang. Ternyata akibat sepanjang bahu jalan tertutup hotmik dan tembok, sehingga tidak menyisakan ruang terbuka hijau atau, pori pori tanah di samping jalan akhirnya kami berinisiatif untuk membuat gerakan penghijauan.

“Awalnya, kita untuk melancarkan gerakan tanam pohon itu. Teman-teman dari komunitas mendapat kesulitan lahan, namun setelah dilakukan kita bisa memanfaatkan pakarangan rumah dan sepadan kolam ikan,” ujar Vina.

Ditempat yang berbeda, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Dudi Mulyadi, mengapresiasi, adanya gerakan kepedulian para pemudik dan para komunitas, Green Builder yang notabenya warga penduduk asli Kampung Babakan RT 02/04 Kelurahan Purbaratu Kecamatan Purbaratu yang peduli terhadap lingkungan itu.

“Upaya pemerintah saat ini dalam menjaga dan melindungi lingkungan hidup telah dilakukan, melalui penanaman, pembebasan sejumlah bukit sudah dilakukan. Amat sangat keterbatasan berbagai hal dari pemerintah daerah. Jelas kita selaku pemerintah sangat mendukung para pemudik dan komunitas untuk mengedukasi lingkungannya sebagai lahan hijau,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *