Menu

Mode Gelap
Mudik Bersama Polres Tasikmalaya; Ratusan Pemudik Merasa Terbantu dan Nyaman Hengky Tegaskan H-7 Perusahaan Wajib Bayar THR Tepat Waktu Nasib Para Mahasiswa STMIK Tasikmalaya; Wahid Minta Pemda Jamin Kelangsungan Pendidikan di Tengah Pencabutan Izin Operasional Proyek Dikuasai Pokir DPRD, Pengusaha Lokal KBB Menjerit Resahkan Masyarakat, Satlantas Polres Tasikmalaya Bakal Tindak Pengguna Knalpot Bising

Jawa Barat · 17 Des 2016 13:39 WIB ·

ITB buka Program Studi Program Profesi Insinyur


					ITB buka Program Studi Program Profesi Insinyur Perbesar

BANDUNG, (CAMEON) – ITB buka program studi program profesi insinyur. Hal tersebut guna meningkatkan jumlah insinyur yang ada di Indonesia. Tercatat, jumlah insinyur hanya mencapai 2.671 orang hingga sekarang. Sementara, kebutuhan insinyur sebanyak 50 ribu orang.

Jika dibandingkan dengan Negara Malaysia jumlah insinyur sebanyak 3.333 orang. Lalu Thailand sebanyak 4.121 dan Vietnam sebanyak 9.037 orang. Diakui oleh Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Kadarsah Suryadi pada tahun 2020, kompetisi global dalam pekerja keinsinyuran semakin ketat.

“Tiga hingga empat tahun ke depan, para insinyur akan dituntut produk dan jasa yang semakin komplek dan berkualitas,” jelas Kadarsah kepada wartawan di gedung rektorat, Jumat (16/12).

Berdasarkan kebutuhan tersebut, Perguruan Tinggi memiliki hukum mempunyai kewenangan untuk menyelenggarakan Program Profesi Insinyur (PPI) dan memberikan gelar insinyur. Selanjutnya sebagai pedoman penyelenggaraan PPI diatur oleh Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

“Adanya PPI, hal tersebut mendorong para dosen terutama di bidang teknik untuk mendapatkan sertifikaasi Insyinyur Profesional Madya (IPM) dan Insinyur Profesional Utama (IPU),” jelasnya.

Di tempat yang sama, Wakil rektor akademik dan kemahasiswaan Bernawi P. Iskandar mengatakan dari 1.300 orang dosen yang mengajar di ITB hanya 50 orang yang baru bersertifikat IPM dan IPU. sertifikat tersebut dikeluarkan oleh orgamisasi profesi.

“Terkait program pendidikan yang ditawarkan yaitu Progtam Pendidikan Reguler dan Program Rekognisi Pengalaman Lampau (RPL),” ungkapnya.

Terkait dibukanya program studi, lanjut dia, saat ini yang baru akan dibuka adalah Program RPL. Program ini dibuka mulai semeater II 2016/2017. untuk program lainnya, akan dibuka pada semester selanjutnya.

Sedangkan persyaratan, ungkap dia, pendaftar harus memiliki latar belakang S1 dari program studi teknik dengan akreditasi perguruan tinggi A dan prodi B pada saat mendaftar. Untuk pengalaman kerja, bidang insinyur lebih dari dua tahun. Lalu proyek yang dikerjakan minimal empat proyek. Serta harus mengisi daftar riwayat hidup secara singkat.

“Pendaftaran akan dibuka pada 19 hingga 31 januari 2017,” pungkasnya.

Terakhir menanggapi biaya semester Ketua Program Studi Program Profesi Insinyur Endang Yuliastuti mengatakan, persemesternya masih belum ditentukan. “Tapi kita perkirakan akan diprediksi sampai Rp 10 juta persemester,” jelas perempuan yang berasal dari Teknik Fisika.

Untuk program studi tersebut, rencananya ITB hanya akan menerima 370 orang mahasiswa. Di antaranya untuk Sekolah Fakultas Teknik Industri, Sekolah Fakultas Teknik sipil dan lingkungan, Sekolah Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Sekolah Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Sekolah Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati, setta Sekolah Fakultas Teknik Elektro dan Informatika.

Terkait program studi Program profesi yang saat ini telah ada yakni, program apoteker. Ke depan, pihaknya akan melakukan pengkajian kembali untuk bidang industri dan dikerjasamakan dengan kementrian perindustrian. Adapun, lanjut dia, yang akan dikaji kembali adalah program studi magang.

“Kita masih akan bahas ke depannya terkait hal tersebut,” pungkasnya.

Terkait pelaksanaan program itu, ada 40 Perguruan Tinggi di Indonesia yang akan menjalankannya. Baik PT negeri maupun swasta. Sedangkan di Jawa Barat Universitas Parahyangan dan Universitas Islam Bandung yang telah ditunjuk untuk menjalankan program. (Putri)

Artikel ini telah dibaca 279 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Sosialisasi Perda Perlindungan Anak; Perhatian Bersama untuk Generasi Penerus yang Berkualitas

23 Mei 2023 - 21:19 WIB

Dua Pelaku Pemasok Obat Terlarang Di Bekasi Diancam 10 Tahun Penjara

24 Maret 2023 - 18:16 WIB

Antisipasi Kepadatan, Pelabuhan Merak Tidak Lagi Layani Sepeda Motor

24 Maret 2023 - 13:54 WIB

Berburu Takjil di Kawasan Cikarang Kabupaten Bekasi

23 Maret 2023 - 23:18 WIB

Terdaftar di Kemensos, Namun Tak Pernah Dapat Bantuan

25 Oktober 2022 - 08:17 WIB

Terdaftar di Kemensos, Namun Tak Pernah Dapat Bantuan

SMSI Jabar Gelar Rakerda Tepat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

19 Agustus 2022 - 22:06 WIB

SMSI Jabar Gelar Rakerda Tepat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Trending di Jawa Barat