TASIKMALAYA (CM) – Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep dimana suatu objek atau perangkat yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke computer.
Sederhananya, Internet of Things adalah konsep dasar yang menghubungkan perangkat apapun satu sama lain. Termasuk kulkas, TV, mesin cuci, lampu, smartphone, mobil dan masih banyak lagi. Selain peralatan sehari-hari, IoT juga bisa menghubungkan berbagai komponen mesin seperti mesin jet pesawat terbang, bor pertambangan minyak, bahkan untuk media pertanian dan agrobisnis.

Seperti yang tengah dilakukan oleh Fikri Bahtiar, seorang guru prodi yang juga praktisi IT di SMK Nurusalam Salopa. Dengan kemampuannya mengolah IT dan berawal dari minimnya air dalam proses penyiraman berbagai benih tanaman di jurusan Agrobisnis dan tanaman Hortikultura di SMK ini terlebih memasuki musim kemarau ini, ia berinisiatif membuat sebuah inovasi baru.
Dengan pengetahuannya dibidang IT, Ia berinisiatif membuat sebuah inovasi yang mampu mengatur proses penyiraman taman. Hal ini terinspirasi dari minimnya air dalam proses penyiraman berbagai benih tanaman di jurusan Agrobisnis dan tanaman Hortikultura di Sekolahnya. Terlebih memasuki musim kemarau ini seperti saat ini.
“Sebenarnya ini berawal dari metode siram benih yang cukup menyulitkan bagi guru pertanian dan para murid dimusim kemarau ini ,” ungkapnya, Selasa (24/09).
“Kami buat sebuah inovasi penyiraman berdasarkan IOT, alhamdulilah dalam waktu sepekan semua masalah penyiraman sudah bisa teratasi,”jelasnya.
Fikri menjelaskan bahwa teknisnya cukup sederhana dengan aplikasi BLYNK yang ia download dan sejumlah alat yang mudah terjangkau, serta fasilitas android dan wifi yang tersedia, maka inovasi inipun bisa terwujud.
“Konsepnya hanya menyambungkan system aplikasi dengan perangkat kerasnya berupa selang dan toren air yang semuanya terkoneksi internet tentunya,” imbuhnya.
Fikri juga sudah mengajukan pengajuan kepada dinas terkait, untuk bisa mengaplikasikannya kepada para petani melalui balai-balai penyuluhan pertanian di Kabupaten Tasikmalaya.
“kita sedang coba untuk mengajukan proposal agar inovasi ini bisa terimplementasi kepada para petani, kalau sekarang kan hanya utnuk pembelajaran saja,” pungkasnya. (Dzm)