News

Inilah Teguran Kiai Muda Tasik Bagi Pejabat yang Nyinyir Terhadap Aksi Solidaritas Rohingya

162
×

Inilah Teguran Kiai Muda Tasik Bagi Pejabat yang Nyinyir Terhadap Aksi Solidaritas Rohingya

Sebarkan artikel ini
Ratusan ribu masa umat islam Tasikmalaya mengelar aksi solidaritas Rohingnya dengan melakukan Long March di sepanjang jalan Hz Mustofa serta menggalang dana dan pendaftaran jihad ke myanmar. ( dzm )

KOTA TASIKMALAYA (CAMEON) – Aksi Solidaritas umat Islam Tasikmalaya dengan tema Mujahid Tasikmalaya digelar usai sholat jumat dan dilanjutkan dengan long march menelusuri Jl. HZ Mustofa, Jl. Tentara Pelajar, Jl. Pemuda dan kembali ke Mesjid Agung Kota Tasikmalaya, Jumat (08/09).

Aksi ini sendiri diikuti oleh ratusan organisasi Islam dan OKP serta LSM yang ada di Kota dan Kab Tasikmalaya. Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman ikut hadir di atas mobil komando menyerukan jihad bagi semua umat Islam atas tragedi kemanusiaan serta pembantaian di Myanmar atas etnis muslim Rohingya.

Sementara itu menanggapi sikap sejumlah pejabat pemerintah RI yang terkesan berpangku tangan dan mengatakan bahwa konflik di rohingya, banyak bermuatan politis dan terkesan akan menyerang Presiden Jokowi.

Pengasuh Pontren Silalatul Huda KH. Aminudin Busthomi menegaskan bahwa sejatinya mereka para pejabat segera mengucapkan istigfar atas sikap apatis mereka.

“Segeralah beristigfar, konflik rohingya ini adalah masalah internasional masa ia negara lain yang peduli rohingya juga ikut disamakan menyerang Presiden Jokowi, bagi saya itu ga masuk akal, ” tandasnya.

“Sudah banyak korban manusia dan umat Islam yang dibantai dan PBB hanya diam saja, perlu langkah kongkret dari dunia untuk menghentikan aksi biadab pemerintah Myanmar ini ” tegasnya.

Pada kesempatan itu juga wali kota bersama pejabat lainnya turut menyaksikan pembakaran poster dan foto foto para aktor pembantaian di Myanmar yang dilakukan oleh massa aksi dari laskar FPI.

Selain itu, para ulama juga memberikan baiat jihad kepada sejumlah laskar FPI yang akan diberangkatkan menuju rohingya, serta upaya penggalangan dana yang akan diserahkan kepada para pengungsi Rohingnya melalui ACT (Aksi Cepat Tanggap).

Sempat terjadi ketegangan saat ratusan ribu massa aksi ini rute long marchya dialihkan oleh pihak Kepolisian dan diblokade oleh dua truk Dalmas saat akan menuju ke Jl. Pemuda.

Setelah dilakukam negosiasi dan sempat memancing emosi massa, akhirnya polisi pun membuka blokade mereka dan mempersilahlan massa aksi melewati jalan pemuda.

Polisi berdalih massa aksi dikhawatirkan merusak vihara budha yang ada di jalan Pemuda ini, namun kenyataannya ratusan ribu massa ini tidak sama sekali melakukan tindakan anarkis seperti yang dikhawatirkan aparat.

“Kita ini aksi damai, konflik itu di Myanmar bukan di Tasik jadi aparat jangan lebay. Kami umat Islam di indonesia tahu diri. Aparat cukup menjaga keamanan saja karena itu tugasnya,” imbuh Nanang Nurjamil Ketua Pelaksna Aksi Soldaritas Rohinngya ini. (dzm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *