KAB.TASIK (CM) – Industri batik Sukapura asal Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya mengalami kemerosotan dalam beberapa tahun terakhir ini. Apalagi setelah diterpa badai pandemi, Bahkan para pengrajinnya mulai banyak beralih menjadi pengrajin bordir, konveksi dan kerajinan tangan lainnya.
“Kemerosotan usaha batik ini karena kita kurang promosi. Termasuk mempromosikan ke setiap media online,” kata Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya dari Fraksi PAN, Yane Sriwigantini, S.E,.M.M., saat ditemui Poskota Jabar, Selasa 11 Oktober 2022.
“Kita perlu adanya inisiatif dari orang-orang yang kreatif untuk mempromosikan produk-produk UMKM, karena kecamatan Sukaraja ini memiliki beberapa produk UMKM yang unggul, bahkan memiliki potensi global, salah satunya yaitu industri batik,” katanya.
Menurut Yane, perencanaan dalam menyiapkan produk UMKM merupakan hal yang sangat penting, salah satunya yaitu dengan menyiapkan strategi pemasaran melalui digital.
“Kita harus siap juga produk-produk dari Tasikmalaya masuk ke pasar digital, sekarang tidak harus ke kota saja, di desa dan di kampung, bisa dilakukan bahkan bisa jualan sampai ke nasional, bahkan ke luar negeri,” tuturnya.
