News

Indahnya Pemandangan Mengantar Anak Sekolah Pada Hari Pertama

207
×

Indahnya Pemandangan Mengantar Anak Sekolah Pada Hari Pertama

Sebarkan artikel ini
Indahnya Pemandangan Mengantar Anak Sekolah Pada Hari Pertama

KOTA TASIKMALYA (CM) – Satu hal yang tidak mudah terlupakan oleh orangtua dan anak adalah hari pertama menginjakkan kaki di sekolah dasar. Ada rasa cemas, takut, khawatir dan terselip bangga atas pertumbuhan anak.

Demikian sedikit gambaran saat menyaksikan pemandangan hari pertama sekolah, di SDN Sukamulya Kota Tasikmalaya, Senin (18/7/2016) pagi. Suasana kelimpungan ditambah rasa khawatir dan tangisan anak-anak kelas 1 bergema di sana.

Hiruk pikuk penuh kenangan itu sudah terasa sejak pukul 6.30 WIB. Gerbang masuk  kelas 1 SDN Sukamulya sudah sesak. Meski ada dua ruangan untuk kelas 1, namun ruang kelas sudah penuh.

Siswa kelas 1 dan para orang tua sudah berjejer rapi. Seluruh bangku sudah penuh oleh para siswa yang imut-imut. Berbagai ekspresi anak yang masih polos ada di sana.

Tak mau kalah momentum, para orangtua yang mengantar juga ikut masuk. Beberapa meja dan kursi tampak diisi oleh para orang tua.

Diantara mereka ada yang terlihat mencarikan bangku paling depan. Ada pula orangtua siswa yang tidak tega meninggalkan anaknya menangis di ruangan kelas.

Tak lama kemudian, para orangtua keluar kelas. Tidak sedikit mereka mengintip dari balik jendela ruang kelas.

Sari Dewi, orangtua murid SDN Sukamulya mengaku mengantar anaknya penuh semangat. Jauh sebelum hari-H ini, berbagai persiapan perlengkapan sekolah untuk sang buah hati sudah siaga.

Memasuki ruang kelas, kekhawatiran dia belum sirna. Melihat banyaknya orangtua dan anak-anak lain seusia buah hatinya, ibu muda ini jadi tertantang.

“Memang awalnya saya sangat khawatir. Anak takut enggak kebagian duduk karena berdesakan,” katanya, saat ditemui CAMEON, di luar ruang kelas 1, Senin (18/7).

Namun, beberapa saat berselang, kekhawatirannya sirna. Sebab, ada pernyataan dari pihak sekolah bahwa ruangan kelas untuk siswa baru aman.

“Kami tidak lagi khawatir. Biar sepenuhnya kami serahkan kepada guru dan kepala sekolah. Kami percaya guru dan kepala sekolah akan memberikan yang terbaik bagi anak-anak didiknya termasuk anak saya,” imbuhnya.

Indahnya Pemandangan Mengantar Anak Sekolah Pada Hari PertamaTak jauh dari lokasi Sari, Kepala Sekolah SDN Sukamulya Noneng R mengaku bangga dengan antusiasme para orangtua siswa. Ia mengamati pemandangan setahun sekali itu dengan mata berkaca-kaca penuh optimisme.

“Sangat luar biasa. Hari pertama masuk sekolah kelas 1 sudah dipenuhi murid, antusias orangtua untuk mengantar anak-anaknya patut diberi apresiasi,” ujarnya, kepada CAMEON, seusai memantau kegiatan perkenalan bagi siswa baru.

Ia memaklumi, melihat kelimpungan para orangtua siswa. Katanya, sudah bisa dibayangkan, betapa sibuknya para orangtua untuk mempersiapkan dan mengantar anak-anaknya hari pertama masuk sekolah.

Selain rela berdesakan, untuk mengatur bangku dan kursi supaya bisa duduk anak-anaknya bukan perkara mudah. Tidak aneh, satu meja diduduki 3 sampai 4 murid.

“Tetapi itu tidak masalah. Kami biarkan. Nanti kami atur kembali posisinya,” katanya.

Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) hari pertama ini, para siswa hanya mendapatkan perkenalan. Para guru mengabsensi para anak didik baru.

“Untuk jumlah murid yang baru masuk sekarang ini belum bisa kami sampaikan jumlahnya ada berapa, karena masih banyak yang mendaftar secara mendadak,” tuturnya.

Satu hal yang pasti, pihaknya mengimbau khususnya kepada orangtua siswa, agar jangan kuatir berapapun jumlah murid yang baru. Jangan takut tidak kebagian kursi meja.

Pihaknya sudah menyiapkan segalanya. Mulai dari tenaga pengajar hingga sarana dan fasilitasnya.

“Jangan kuatir semuanya sudah kami siap percayakan saja kepada kami,” lanjutnya.

Apalagi, sambungnya, sebentar lagi SDN Sukamulya akan mendapat RKB alias ruang kelas baru. Kepastian pembangunan kelas baru ini sudah di depan mata.

“Sudah di survey. Tinggal menunggu verifikasi. Entah kapan verifikasinya, kami sedang menunggu dari Dinas Pendidikan. Yang jelas, semua anak didik semuanya akan ke tampung walau ada keterbatasan kelas,” tandasnya dengan nada penuh semangat.  (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *