KAB TASIKMALAYA (CM)-Pelaksanaan Pilkada Serentak makin dekat. Berbagai persiapan jelang 9 Desember 2020 terus dilakukan demi mewujudkan pesta demokrasi lima tahun yang aman, damai dan sehat di masa Pandemi Covid-19.
Pilkada serentak yang diselenggarakan akhir tahun ini memiliki banyak tantangan tersendiri, sehingga persiapan harus dilakukan sejak jauh-jauh hari dengan menerapkan protokol kesehatan masih menjadi kunci utama
Penggunaan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak menjadi salah satu hal yang harus dilakukan secara pasti dan diharapkan ada tes sebelum pemilihan, yang mana tes bagi mereka yang ingin mencoblos, apakah tes RDT atau PCR.
Pilkada serempak ini dilakukan delapan daerah dan tiga termasuk zona merah Covid-19. Ketiga daerah itu yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Karawang.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dapil Jabar XI Hj. Neng Madinah Ruhiat mengatakan, klaster Pilkada serentak berpotensi muncul jika tidak ada upaya pencegahan.
“Antisipasi dan sosialisasi mengenai pentingnya protokol kesehatan guna mencegah Covid-19, maka harus makin diintensifkan, terutama menjelang hari pemilihan,” ungkapnya, Rabu (02/12/2020).
Menurutnya, upaya meningkatkan kesadaran semua kalangan untuk bersama-sama menghindari klaster baru penyebaran Covid-19 sangat diperlukan.
Pasalnya, penerapan protokol kesehatan mulai dari seluruh tahapan hingga hari pemilihan, harus dijalankan secara konsisten dan juga tanpa pelanggaran, karena keselamatan publik harus yang diutamakan.
Ia menyebut, komunikasi yang masif kepada para pemilih harus dioptimalkan menjelang hari pencoblosan. Selain itu, sosialisasi itu bisa dilakukan melalui berbagai media, misalnya sosialisasi mengenai apa yang perlu dilakukan para pemilih pada saat hari pemilihan nanti.
“Kita pun harus memperkuat sosialisasi tentang apa yang harus dilakukan pemilih. Pemilih harus mengikuti prosedur yang seperti apa untuk menjamin keamanan mereka dari kemungkinan paparan Covid-19,” ujarnya.
Sosialisasi tersebut, sambung Hj. Neng, harus benar-benar berjalan secara masif dan intensif sambil memastikan semua pesan bisa sampai kepada masyarakat di berbagai lapisan.
Selain itu, ia menambahkan bahwa sosialisasi juga diperlukan agar pemilih memiliki gambaran bahwa protokol kesehatan sudah dipersiapkan secara matang, mulai dari kondisi TPS, proses pencoblosan hingga proses penghitungan.
Ia mengajak semua kalangan untuk bersama-sama menyukseskan pilkada serentak yang aman, tanpa adanya kerumunan dan juga tanpa adanya risiko penularan. (Amas)