KOTA TASIKMALAYA (CM) – Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kota Tasikmalaya, memprediksi pada awal Juni sampai Juli mendatang akan memasuki cuaca ekstrem, sehingga dinilai akan berdampak terhadap pertumbuhan berbagai jenis ikan dan tak menutup kemungkinan pasokan produksinya pun akan berkurang.
Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Perikanan, Hendra Budiman, saat ditemui di ruang kerjannya, Senin (07/05/2018). “Fluktuatif cuaca ekstrem dari musim hujan ke musim kemarau itu diprediksi akan terjadi pada awal bulan Juni sampai Juli tahun ini. Tentunya akan berdampak pada semua elemen termasuk produksi ikan di kolam,” paparnya.
Selain itu, lanjut dia, juga akan mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan yang sifatnya bernyawa, seperti halnya ikan di kolam. “Akibatnya, pertumbuhan ikan di kolam sampai normal sesuai dengan kebutuhan akan mengalami hambatan,” terang Hendra.
Dampak dari cuaca tersebut, jelasnya, akan menghambat aliran air dari sungai yang biasa mengairi pesawahan dan kolam. Sekalipun ada airnya, sambung dia, pastinya akan terkontaminasi oleh cairan limbah yang bersumber dari rumah tangga, sehingga tidak bisa digunakan lagi untuk mengairi kolam.
Sebagai antisipasi, diungkapkan Hendra, khususnya bagi para pemilik kolam atau para pembudi daya ikan agar tetap bisa bertahan harus menggunakan air sumur, termasuk makanannya pun diberi tumbuhan seperti dedaunan dan vitamin. “Kemudian diberi kapur yang encer minimal 1 bulan satu kali untuk menaikan PH pembunuh seperti bakteri koihape sepirus, bakteri airmonas, dan jamur PH,” tandasnya. (Edi Mulyana)
