BANDUNG, (CM)_ Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti Kota Bandung hadiri gelaran Raimuna tingkat Kota Bandung tahun 2018 di Bumi Perkemahan Kiara Payung Minggu- Kamis (7-11/10/2018). Uniknya, mereka hadir sambil memperkenalkan sejumlah wisata hutan milik Perhutani KPH Bandung Utara (BDU).
Ketua Dewan Saka Wanabakti Kota Bandung Hamdan Jaya Rosadi mengatakan sebagai binaan Perhutani KPH Bandung Utara, timnya banyak melakukan kegiatan pelestarian dan penjagaan hutan dibawah bimbingan Perhutani. Salah satunya dengan ikut melakukan penanaman pohon di kawasan hutan Bandung Utara.
“Pada acara Raimuna kali ini kami memperkenalkan puluhan wisata milik Perhutani KPH Bandung Utara seperti diantaranya Puncak Bintang, Patahan Lembang, Curug Pelangi, Geger Bintang Matahari dan banyak lagi,” sebutnya, Kamis (11/10/2018).
Ia menuturkan kedepan rencananya Saka Wanabakti Kota Bandung akan dilibatkan sebagai tour guide di sejumlah kawasan wisata Perhutani KPH Bandung Utara. Selain itu, Saka Wanabakti Kota Bandung juga sering dilibatkan dalam kegiatan jaga wana atau dengan kata lain sebagai regu penjaga dan regu penyelamat di sejumlah kawasan wisata hutan perhutani Bandung Utara.
“Program kami selanjutnya lebih mengarah pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya konservasi alam seperti penanaman pohon. Sebab, biasanya musim penghujan akan segera datang di masa akhir tahun,”ungkapnya.
Senada dengan Hamdan, Administratur Perhutani KPH Bandung Utara Komarudin mengatakan sudah menjadi tugas perhutani dalam melakukan pembinaan terhadap Saka Wanabakti. Khusus Saka Wanabakti Kota Bandung pihaknya sudah menyiapkan sejumlah program dalam rangka penjagaan dan pelestarian lingkungan hutan.
“Selain kami rekrut sebagai tour guide di sejumlah kawasan wisata kami, dari sisi ekonomi kreatif mereka juga kami arahkan untuk menghasilkan cenderamata atau menarik untuk pengunjung yang bahan bakunya berasal dari alam. Sehingga, menumbuhkan jiwa enterpreneurship,” terang Komarudin.
Menurutnya, kualitas dan kemampuan Saka Wanabakti Kota Bandung dalam menjaga lingkungan hutan cukup mumpuni. Sebab, mereka punya kemauan yang tinggi, jiwa disiplin disertai kondisi fisik yang prima.
“Mereka juga merupakan juru bicara kami dalam mengkampanyekan pelestarian hutan kepada masyarakat khususnya kaum milenial. Dengan gaya bahasa mereka, diharapkan apa yang disampaikan bisa lebih mengena kepada masyarakat,” paparnya. (Jay)