TASIKMALAYA, (CAMEON) – Lebaran tinggal 1 hari lagi, tentu bagi ibu-ibu rumah tangga semuanya harus sibuk menyiapkan persiapan menu untuk lebaran terlebih jika spesial menu gule dan ketupat wajib hadir di hari kemenangan tersebut. Namun, apajadinya jika gas elpiji 3 kg yang menjadi sumber memasak bagi ibu-ibu di dapur rumahnya ini menghilang di pasaran.
Ny. Yangyang Herawati misalnya, ibu dua anak warga Cipari Mangkubumi Kota Tasikmalaya Jawa Barat kebingungan mencari gas elpiji 3 kg. Sudah 3 warung besar dia datangi jawabanya kompak gasnya habis. Satu-satunya warung yang menyediakan sisa gas elpiji melon ini adalah di kampung Cibeureum Mangkubumi Kota Tasikmalaya Jawa Barat. Itupun berjarak 3 km dari rumahnya, soal harga tentu sudah bisa ditebak harga yang biasa ia beli di warungan adalah sebesar Rp. 20.000/tabung kini para ibu harus pasrah mengeluarkan uang di atas Rp.30.000/tabungnya.
Tak hanya di Kota Tasikmalaya, masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya pun mengalami hal yang sama. Sejumlah warga di Kecamatan Singaparna juga mengeluhkan langkanya gas untuk warga miskin. Kalaupun ada, warga harus merogoh koceknya lebih dalam lagi, warung eceran mematok harga di atas Rp.25.000 hingga Rp.35.000 ,-.
“Aneh saja tiba tiba menjelang Idul Fitri gas melon jadi hilang, padahal bagi kami warga yang kurang mampu sangat membutuhkan untuk memasak, kalau yang lain sih sudah punya stok lah bagi kami satu tabung dengan harga di atas Rp.25.000 cukup berat lah,tetangga kami sampai ada yang gak jadi buat ketupatnya, padahal besok lebaran, karena sulit menemukan gas, “ ujar Yangyang.
Sementara dengan entengnya Ketua Hiswana Migas Wilayah Priangan Timur, Wawan Ugan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon menyatakan bahwa stok gas elpiji bagi masyarakat relatif aman dan terkendali pihaknya akan mengirim pasokan kepada daerah yang membutuhkan tanpa menjelaskan harga riil secara terperinci.
“ Aman kok nanti saya kirim ke tempat yang membutuhkan,“ singkatnya. cakrawalamedia.co.id ( dzm )