News

FPK Kota Tasikmalaya Tingkatkan Kualitas Perempuan Etnis

183
×

FPK Kota Tasikmalaya Tingkatkan Kualitas Perempuan Etnis

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Tasikmalaya bekerjasama dengan Kesbangpol, menggelar silaturahmi dan seminar perempuan menjungjung tinggi etnis dengan tema “Peran Perempuan dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Keluarga Dimasa Pandemi Covid-19”, Kamis (08/04/2021).

Kegiatan tersebut dihadiri Plt Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, yang di wakili Staf Ahli Bidang Ekonomi, Jalal, istri Plt Wali Kota, Hj Rukmini, Kapolsek Cihideng, Danramil 1201/Kota dan dari berbagai perwakilan suku bangsa termasuk seluruh tamu undangan.

Ketua Panitia pelaksana kegiatan seminar, Mery Halapiri menyebutkan, tujuan dilaksanakan silaturahmi dan seminar untuk membangun rasa kebersamaan dan kekeluargaan dengan kaum perempuan etnis Kota Tasikmalaya.

Diungkapkan Hj. Rukmini, dirinya mengaku gembira, meski dalam suasana pandemi covid-19 dan sudah berjalan selama satu tahun, akan tetapi semua perempuan etnis masih tetap bugar, sehat, berkereasi dan bisa beraktivitas mengikuti seminar.

“Tentunya ibu Kartini sosok pahlawan bagi kaum perempuan yang selalu memiliki semangat juang. Tentu harus di jadikan sebagai figur bagi para kaum perempuan etnis jangan sampai memiliki ketergantungan kepada kaum lelaki tetapi lebih kesetaraan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kota Tasikmalaya yang di wakili Kasi Kasubid Wasbang Sosbud, H.Giman Sugiaman menyebutkan, kegiatan perempuan etnis ini pada dasarnya untuk meningkatkan kondusivitas dalam mempersatukan dan menciptakan kerukunan antar perempuan etnis.

“Di Kota Tasikmalaya ada 18 suku etnis, diantaranya suku sunda, jawa, Manado, Nias, Arab, Fakistan, Toraja, Batak, Padang sampai ke Papua. Di Kota Tasik perempuan etnis alhamdulilah sudah terbentuk sejak Januari Tahun 2021 dengan nama FPK,” terangnya.

Giman menambahkan, terbentuknya Forum Pembauran Kebangsaan yang mewadahi kegiatan seminar perempuan etnis merupakan pertanda terwujudnya kondusivitas di Kota Tasikmalaya dari berbagai suku dan bahasa. Dengan harapan etnis yang sudah terwujud tidak terkontaminasi oleh media yang tidak bertanggungjawab.

Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kota Tasikmalaya, Imam Firman mengatakan, potensi yang dimiliki oleh perempuan dalam hal kuantitas maupun kualitas perempuan.

“Tujuan kegiatan pemberdayaan perempuan tiada lain untuk membangun dalam meningkatkan status dan posisi perempuan agar mendapat kemajuan dalam membangun karakter anak-anak yang sehat, dan cerdas,” ujar Imam.

Kebijakan dasar yang tertuang didalam pemberdayaan perempuan antara lain untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan hak asasi manusia dalam peningkatan kesejahteraan perempuan. (Edi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *