News

Evaluasi Penerapan AKB, Bupati Jeje Minta Pelaku Wisata Terapkan Protokol Kesehatan

160
×

Evaluasi Penerapan AKB, Bupati Jeje Minta Pelaku Wisata Terapkan Protokol Kesehatan

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CM) – Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terus menerus melakukan evaluasi penerapan New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Dalam evaluasi kali ini Bupati mengadakan pertemuan dengan para pelaku wisata yang bertempat di Panggung terbuka Pantai Barat Pangandaran, Kamis (13/08/2020).

Evaluasi dilakukan pasca dibukanya wisata Pangandaran dimasa pandemi covid-19 ini kunjungan wisata ke Pangandaran semakin hari semakin meningkat.

Dalam evaluasi tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata dan dihadiri oleh Kadis Pariwisata Kabupaten Pangandaran, PHRI, Kabupaten pangandaran, Para pengusaha di lingkup Kabupaten pangandaran, Muspika Kecamatan Kalipucang, Kecamatan Pangandaran dan Muspika Kecamatan Cijulang.

Dalam sambutannya, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyampaikan beberapa poin terkait hasil evaluasi penerapan new normal atau adaptasi kebiasaan baru di wilayah Kabupaten Pangandaran. Dimana saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.

“Kami minta masyarakat khususnya para pedagang baik yang berada di pasar maupun asongan di pantai untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, dan selalu rajin mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir,” ujarnya dihadapan para pedagang di Panggung Terbuka Pantai Barat Pangandaran, Kamis (13/08/2020).

Jeje berharap di tengah penerapan adaptasi kebiasaan baru atau new normal ini, setiap objek wisata yang ada di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Seluruh objek wisata yang ada di Pangandaran mesti mengedepankan protokol kesehatan guna memutus penyebaran Covid-19. Sehingga dengan mengedepankan protokol kesehatan ditengah AKB atau new normal, ekonomi masyarakat tetap berjalan,” katanya.

Jeje menyebutkan, sejak dibuka pada bulan Juni lalu sampai sekarang memang tingkat kunjungan sangat luar biasa.

“Saya pantau setiap hari kunjungan terus meningkat, walaupun secara pribadi saya merasa deg-degan apakah terjadi penularan covid-19, apakah ada yang positif oleh covid-19,” ungkap orang nomor satu di Kabupaten Pangandaran itu.

Untuk memantau kesehatan para pelaku wisata, sambung Jeje, pihaknya akan mengadakan test kesehatan terhadap para pelaku wisata setiap minggu.

“Guna memastikan setiap minggu kita mengambil sampel pelaku wisata hotel, restaurant, pedagang kaki lima, dan lain sebagainnya. Saya kira itu sudah berjalan dan alhamdulillah dari Juli sekarang ini tidak ada yang positif, negatif seluruhnya,” sebutnya.

Dia berharap para pelaku wisata dan pengunjung melakukan pencegahan penyebaran wabah virus corona dengan menerapkan perotokol kesehatan.

“Pandemi ini masih berlaku sepanjang belum ada vaksinnya, sepanjang belum ada obatnya maka peluang untuk penularan masih ada. Oleh karena itu, obatnya adalah pencegahan dengan memakaiprotokol kesehatan. Saya mohon, coba bayangkan kalau besok ada satu atau dua orang yang positif maka itu akan merugikan wisata Kabupaten Pangandaran,” jelas Jeje.

Jeje mengimbau kepada seluruh pelaku wisata agar jangan menganggap enteng pandemi ini.

“Jangan dianggap enteng dan jangan mentang-mentang kita setelah diperiksa negatif semuanya seolah-olah pandemi ini tidak berlaku di Kabupaten Pangandaran. Sepanjang ada kerumunan masa, sepanjang ada komunikasi kontak, maka peluang itu ada,” terangnya.

Untuk itu, Jeje menegaskan, kepada seluruh jajaran untuk selalu mengingatkan bagi mereka yang tidak memakai masker.

“Sekali lagi saya minta Satpol PP dengan Satgas Jaga Lembur, Desa untuk selalu mantau dan mengontrol. Bagi yang tidak menggunakan masker ditegur untuk mengingatkan memakai masker,” pungkasnya. (Andriansyah)

Baca Juga :  Hore! Insentif Ketua RT & RW di Pangandaran Tahun 2021 Bakal Dinaikan

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *