BANDUNG (CAMEON) – Empat Tim robot Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) siap mengikuti kontes Robot Indonesia (KRI). Rencananya, kontes tersebut akan dilaksanakan di Telkom University, Mei mendatang.
Rektor UPI Furqon mengatakan Secara konseptual tim sudah siap, hanya kekurangan beberapa peralatan yang perlu dilengkap. ”Setelah lengkap akan diujicoba kembali. Nah, nantinya akan diketahui kekurangannya,” ungkap Furqon.
Dalam kesempatan tersebut, dia berharap tim KRI UPI dapat memenangkan kontes robot tingkat regional untuk bisa mengikuti kontes tingkat nasional. ”Saya imbau kepada semua civitas akademika untuk sama-sama menjaga dan mengembangkan kreativitas mahasiswa, jika ada kemauan pasti ada cara,” terangnya.
Semoga Tim KRI UPI mampu mengembangkan teknologi baru untuk memenuhi berbagai kebutuhan serta mampu memecahkan masalah. Robot diciptakan untuk membantu memecahkan persoalan manusia, akan lebih baik jika sesuatu hal bisa diselesaikan dengan robot.
Sementara itu, Dekan Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan (FPTK) Mohamad Syaom Barliana, mengungkapkan persiapan sudah mencapai 60 persen. Diharapkan dalam waktu dekat semuanya sudah siap.
”Saya yakin karena mereka sudah berpengalaman dan berkat bimbingan para dosen pembimbing diharapkan memperoleh yang terbaik,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, ketua tim robot UPI UPI Ridha Nabawi menjelaskan, tim yang akan mengikuti KRI terbagi dalam empat kategori. Di antaranya Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) yang diwakili oleh ISOLA_229, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) kategori Berkaki yang diwakili oleh ISOLA L5, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) yang diwakili oleh ISOLA A.5 dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI kategori Robot Beroda) yang diwakili oleh ISOLA F.
”Namun untuk kategori Robot Humanoid tidak ikut, karena terkendala teknologi,” jelasnya.
Sebelumnya, tim UPI telah melewati dua kali tahapan seleksi. Pertama mengirimkan proposal dan video di bulan Januari. Semetara untuk kontesnya sendiri akan dilaksanakan di Telkom University, KRI regional 2 tanggal 18 Mei hingga 20 Mei 2017.
Kendala yang dihadapi adalah dana dan spare part. Dia menjelakan, pihaknya masih belum memiliki sponsor untuk mendanai sejumlah kebutuhan. Sementara untuk barang-barang kebutuhan tim baru akan datang minggu depan. Contohnya pemesanan motor harus dari Jerman karena kalau dari Jepang lebih mahal.
”Kami ingin sampaikan pada Pak Rektor bahwa KRAI yang diwakili oleh ISOLA_229 dinilai paling siap. Kami ingin memperlihatkan dan menginformasikan perkembangan persiapan tim dari Januari, intinya kami ingin meminta dukungan untuk ikut kontes,” pungkasnya. (putri)