JAKARTA (CAMEON) – Calon Wakil Gubernur DKI nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat menginginkan Jakarta Islamic Center menjadi pusat kebudayaan Islam terbesar se-Asia Tenggara. Hal ini dia sampaikan saat menyapa warga Kampung Beting. Koja, Jakarta Utara, Jumat (9/12).
“Saya habis salat Jumat di JIC. Dan ini kita jadikan pusat kebudayaan Islam terbesar se-ASIA Tenggara. Karena Islam itu benar-benar menyatu dengan masyarakat dan budaya Indonesia,” kata Djarot saat berbincang dengan warga sekitar lokasi JIC.
Dalam silaturahminya itu, Djarot menyempatkan diri solat Jumat di masjid JIC. Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama dirinya memiliki perhatian yang besar terhadap perkembangan Islam di Jakarta.
Salah satunya, pasangan petahana ini sedang membangun Masjid Raya Jakarta di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Saat ini, progress pembangunan Masjid Raya itu telah mencapai 60 persen. Tidak tanggung-tanggung, anggaran untuk membangun tempat ibadah umat Islam ini disiapkan sebesar Rp170 miliar.
“Sekarang, Balaikota juga sudah mempunyai masjid yang cukup megah, bernama Masjid Fatahillah,” ungkapnya.
Selain itu, jika era Gubernur DKI, Sutiyoso memberangus lokalisasi Kramat Tunggak untuk untuk jadikan JIC, pasangan Ahok-Djarot telah berhasil memberangus pusat lokasilasi di kawasan Kalijodo. Nantinya, tempat transaksi esek-esek itu akan dijadikan ruang terbuka hijau.
“Kita ubah tempat-tempat yang memang banyak mudaratnya menjadi bermanfaat untuk warga. Itu Itu sudah kami lakukan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Djarot menyatakan apa yang dilakukannya adalah sebuah tanggung dirinya sebagai pelayan warga Jakarta. Iapun meminta apa yang dikerjakan bersama Ahok selama memimpin ibukota bukan semata sebagai alat kampanye untuk menarik simpati warga.
“Itu sudah kewajiban kami. Kami sebagai pelayan apapun warga minta akan kami lakukan selama hal itu baik untuk Jakarta,” tukasnya. (tama)
Discussion about this post