News

Disparbud Jabar Apresiasi Teater Sunda Kiwari

245
×

Disparbud Jabar Apresiasi Teater Sunda Kiwari

Sebarkan artikel ini
Disparbud Jabar Apresiasi Teater Sunda Kiwari

BANDUNG, (CAMEON)-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengapresiasi Teater Sunda Kiwari dengan digelarnya Festival Drama Basa Sunda (FDBS) tingkat pelajar. Kegiatan yang digelar selama 20 hari di Gedung Kesenian Rumentang Siang.

Menurut Balai Pengelola Taman Budaya Disparbud Pemerintah Provinsi Jawa Barat Denny Yusuf, jika bukan dari generasi muda siapa lagi yang akan melestarikan bahasa sunda. “Dengan adanya kegiatan ini, sama halnya kita melestarikan bahasa sunda,” ungkap Denny kepada CAMEON, Senin (20/3/2017).

Dalam kesempatan tersebut pihaknya mengungkap jika pelajar yang sejak diajarkan bahasa sunda akan memiliki sifat yang lemah lembut. Hal ini sebagaimana tata bahasa dari bahasa sunda. Di mana terdapat undag-usuk bahasa yang membuat anak-anak memilih dan memilah bahasa sebelum diucapkan.

Untuk itu, para ibu muda sebaiknya bisa mengajarkan bahasa sunda sejak dini kepada anak-anak. Rasa bangga harus tertanam kepada anak jika mau melestarikan budaya sunda.

“Untuk para ibu muda jangan lupa membiasakan belajar bahasa sunda sejak dini,” ucapnya.

Sementara Ketua Teater Sunda Kiwari Dadi P Danusubrata mengungkapkan, terdapat 74 SMA/SMK yang mengikuti pada tingkat Jawa Barat. tahun terdapat lima naskah baru yang dipentaskan. Di antaranya, Salayar Dami, Pasalia, Pret, Durum dan Belis.

“Semuanya, dibuat oleh para seniman. Tidak ada cerita yang sadur dari bahasa indonesia,” jelasnya.

Sebelumnya, ada 15 naskah yang diseleksi dari para penulis drama basa sunda. Setelah diseleksi, pihaknya mendapatkan lima naskah terbaik. Adanya, festival ini menjadi salah satu memperkaya penulisan-penulisan naskah basa sunda.

Diakui olehnya, naskah drama bahasa sunda ini masih minim. Dengan cara ini, diharapkan para penulis bisa bertambah dan berkembang. “Nanti dipenutupan FDBS pelajar juga, pihak panitia akan mementaskan sebuah drama yang belum ditampilkan,” pungkasnya. (Putri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *