News

Dinsos Kota Tasik Jaring 22 Tuna Sosial

126
×

Dinsos Kota Tasik Jaring 22 Tuna Sosial

Sebarkan artikel ini
Dinsos Kota Tasik Jaring 22 Tuna Sosial

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Dinas Sosial bekerjasama dengan Pol PP, Polres Tasikmalaya Kota, Dinas Kesehatan melakukan kegiatan razia tuna sosial kepada anak jalanan, badut jalanan, Gelandangan Pengemis (gepeng) dan pengamen di sejumlah perempatan dan sepanjang jalan protokol yang berada di Kota Tasikmalaya.

Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Napza, Ningning Rukmini, menyebutkan Razia tunas sosial anak jalanan, pengemis, badut, pengamen itu bertujuan untuk meningkatkan ketertiban, keamanan, dan kenyamanan lingkungan dan pengguna jalan disepanjang ruas jalan.

Sasarannya dimulai dari Jl Ir.Djuanda, persimpangan Jl Jati, Jl. RE. Martadinata, Dokter Soekardjo, Cimulu, Jl. Sutsen, persimpangan Jl Ahmad Yani, Jalan Bebedahan, Persimpangan Citapen/Alun-alun, Jl. Otto Iskandardinata, Jl. HZ. Mustofa, Simpang Jl. Padayungan, dan Pom Bensin Jl. Siliwangi.

“Yang menjadi permasalahan itu banyak di antaranya, yakni mereka sering mengemis di saat lampu rambu lalu lintas masih hijau. Hal itu menjadikan penghalang bagi pengendara sebagai pengguna jalan. Resikonya tinggi, mereka bisa tertabrak. Sementara, pemerintah menginginkan setiasp persimpangan jalan agar tertib,” paparnya saat ditemui media di kantornya, Selasa (17/09/2019).

Ningning menyebutkan, data hasil razia tunas sosial selama bulan Januari hingga Agustus telah mencapai kurang lebih 350 orang. Hari ini kita menjaring sebanyak 22 orang. Jadi totalnya 372 orang yang terjaring dari berbagai daerah mulai Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Bandung, Banjar, Ciamis. Semuanya  didominasi oleh anak jalanan.

“Kebanyakan faktor yang dialami oleh para tuna sosial itu alasannya mencari pengalaman, termasuk faktor ekonomi. Namun, sebagai bentuk kepedulian, solusi dari pemerintah bagi tuna sosial asli warga Kota Tasik yang masih berpotensi tahun lalu telah diberi bantuan modal usaha berbentuk barang, seperti mesin steam motor dan lainnya,” ujarnya.

Ningning menambahkan, semua tuna sosial yang sudah terjaring selain ditampung untuk sementara selama tiga hari, diberi pengarahan, dibina, dibekali ilmu dan itu sudah berjalan setiap tahun. Termasuk untuk tahun sekarang ini, pemerintah pun memberikan bantuan alat perbengkelan, alat jahit dan alat gunting rambut. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *