News

Dinginnya Omzet Sate Kijing Pangandaran di Tengah Pandemi

162
×

Dinginnya Omzet Sate Kijing Pangandaran di Tengah Pandemi

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CM) – Dampak Pandemi Covid-19 berimbas ke berbagai sektor, salah satunya sektor perekonomian. Daya beli masyarakat yang berkurang, membuat para pengusaha baik besae maupun kecil tepuk jidat untuk saat ini.

Seperti yang dirasakan oleh Ruwiyah, salah seorang pedagang asongan sate kijing khas Kalipucang yang ada di Kabupaten Pangandaran.

Saat ditemui di sela aktivitasnya, ia menyebut biasanya dalam sehari bisa menjual sampai dua kilo kijing, tapi di masa pandemi ini, penjualan menurun drastis. Omzet pun kian menipis.

“Sekarang paling habis satu kilo saja, soalnya jarang yang beli karena sekarang pengunjung yang berwisata ke pangandaran sedikit,” paparnya, Sabtu (24/10/2020).

Selain sulitnya mencari konsumen, hambatan lain yang selama ini turut dirasakan oleh para pedagang sate kijing adalah mahalnya harga kijing mentah yang dipakai untuk bahan baku sate. Itu terjadi lantaran saat ini pencari kijing sudah mulai jarang.

“Satu tusuk kijing saya jual seharga seribu rupiah. Kalau rempeyek sebungkusnya lima ribu rupiah. Sekarang mah lagi mahal bahan bakunya,” jelasnya.

Ia berharap, situasi pandemi Covid-19 ini cepat berakhir agar Pantai Pangandaran kembali ramai dikunjungi para wisatawan. Praktis, semakin banyak pengjung wisata, semakin besar pula peluang Ruwiyah untuk mendapatkan penghasilan yang lebih banyak. (Deni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *