Menu

Mode Gelap
Mudik Bersama Polres Tasikmalaya; Ratusan Pemudik Merasa Terbantu dan Nyaman Hengky Tegaskan H-7 Perusahaan Wajib Bayar THR Tepat Waktu Nasib Para Mahasiswa STMIK Tasikmalaya; Wahid Minta Pemda Jamin Kelangsungan Pendidikan di Tengah Pencabutan Izin Operasional Proyek Dikuasai Pokir DPRD, Pengusaha Lokal KBB Menjerit Resahkan Masyarakat, Satlantas Polres Tasikmalaya Bakal Tindak Pengguna Knalpot Bising

Jawa Barat · 3 Jan 2017 21:12 WIB ·

Dinas Peternakan Jawa Barat Temukan Daging Kerbau di Pasar


					Dinas Peternakan Jawa Barat Temukan Daging Kerbau di Pasar Perbesar

BANDUNG, (CAMEON) – Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat menemukan sejumlah daging kerbau di beberapa pasar di Jawa Barat. Akan tetapi, jumlah daging kerbau yang dijual tidak banyak.

Menurut Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Dodi Firman, daging itu ditemukan saat pihaknya melakukan sidak ke beberapa pasar. “Memang ada pihak kami yang menemukan, tapi jumlahnya tidak banyak,” ucap Dodi saat ditemui di kantornya, Selasa (3/1).

Seperti di ketahui pada bulan September lalu, Pemerintah Pusat membuka impor daging kerbau dari India. Hal ini dilakukan guna menekan harga daging sapi yanh terus melambung.

Menurut Dodi, walaupun ada ekspansi daging Kerbau, para pedagang pasar di Jawa Barat menolak ada daging kerbau. Sehingga, khususnya di Jawa Barat tidak ada daging kerbau.

Kalau pun ada, lanjut dia, hal tersebut mungkin hanya pesenan dari pedagang. “Kemarin katanya menang dalam jumlah yang kecil,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, dia tidak bisa menyebutkan jumlah daging kerbau yang ditemukan. Akan tetapi, pihaknya akan terus memantau penjualan daging di pasar yang ada di Jawa Barat.

Walaupun begitu, ungkap dia, dalam pengolahan tidak ada perbedaan antara daging kerbau dan sapi. Tinggal, masyatakat saja yang harus pintar-pintar mengolah.

Sementara itu, ketua Kadin Indonesia Helmy H Sheabubakar mengatakan, daging sapi di Indonesia masih di monopoli Australia. “Biaya angkut dalam negeri masih sangat mahal. Hal itu yang membuat pemerintah lebih memilih menerima daging luar negeri ” ucap Helmy.

Selain itu, isu penyakit kuku dan mulut saat ini tengah menyebar luas. Padahal, penyakit itu tidak akan menyebar jika sapi yang dikirim dalam keadaan hidup. Apabila sapi dalam keadaan mati yang dikirim jelas tidak akan menyebar.

Lalu, penyakit tersebut hanya menyebar kepada sesama sapi. Tidak menyebar kepada manusia. Isu penyakit kuku dan mulut menyebar untuk daging asal India.

Dalam hal ini, pihaknya mengapresiasi pemerintah pusat yang bekerjasama dengan india. Sehingga menepis anggapan daging kerbau India berpenyakit kuku dan mulut.

“Kerbau asal India itu lebih aman. Bahkan, tingkat kolesterolnya sangat rendah. Jangan khawatir mengkomsumsi kerbau,” pungkasnya. (putri)

Artikel ini telah dibaca 342 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Sosialisasi Perda Perlindungan Anak; Perhatian Bersama untuk Generasi Penerus yang Berkualitas

23 Mei 2023 - 21:19 WIB

Dua Pelaku Pemasok Obat Terlarang Di Bekasi Diancam 10 Tahun Penjara

24 Maret 2023 - 18:16 WIB

Antisipasi Kepadatan, Pelabuhan Merak Tidak Lagi Layani Sepeda Motor

24 Maret 2023 - 13:54 WIB

Berburu Takjil di Kawasan Cikarang Kabupaten Bekasi

23 Maret 2023 - 23:18 WIB

Terdaftar di Kemensos, Namun Tak Pernah Dapat Bantuan

25 Oktober 2022 - 08:17 WIB

Terdaftar di Kemensos, Namun Tak Pernah Dapat Bantuan

SMSI Jabar Gelar Rakerda Tepat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

19 Agustus 2022 - 22:06 WIB

SMSI Jabar Gelar Rakerda Tepat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Trending di Jawa Barat