CIMAHI (CM) – Seorang warga Kota Cimahi dinyatakan positif suspect difteri, yaitu Muhamad Dicki (5) warga Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, yang telah meninggal beberapa waktu lalu. Menurut Sekretris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Fitriani Manan sejauh ini, warga Kota Cimahi yang terindikasi difteri dan telah dirujuk ke RSHS Bandung ada sekitar sembilan orang. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan detail, semuanya yang dirujuk dinyatakan negatif.
“Hanya satu orang yang positif difteri. Di Kota Cimahi hanya Dicki,” kata Firti kepada wartawan, belum lama ini.
Adanya korban meninggal dari kasus difteri, membuat pihaknya lebih waspada. Semenjak kejadian itu, warga lebih rutin memeriksakan kesehataanya ke tempat pelayanan kesehatan. Seperti nyeri menelan, segera memeriksakan diri, kontrol ulang sebelum sembuh.
Untuk pencegahannya, Fitriani menghimbu, khusus bagi bayi 0-11 bulan harus mendapatkan tiga dosis imunisasi dasar DPT-HB-Hib pada usia dua, tiga dan empat bulan. Kemudian saat usia 18 bulan diberikan kembali satu dosis DPT-HB-Hib. Bagi anak usia Sekolah Dasar (SD) kelas I, wajib mendapatkan satu dosis imunisasi. Kelas II dan V wajib mendapatkan imunisasi Td.
”Pencegahan juga harus dilakukan dengan menerpakan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah dan lingkungannya masing-masing,” ucapnya.
Pola PHBS bisa dilakukan dengan cara persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, ASI eksklusif selama enam bulan, menimbang bayi dan balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari serta tidak merokok dalam rumah.
”Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan dan minuman, makanan berimbang, bergizi asupannya,” pungkasnya. (Nita Nurdiani Putri)





