TASIKMALAYA (CM) – Prakerin adalah suatu kegiatan pendidikan pelatihan dan pembelajaran yang dilakukan di dunia usaha atau dunia industri dalam upaya pendekatan untuk meningkatkan mutu para siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Prakerin merupakan singkatan dari Praktek Kerja Industri. Dengan adanya prakerin diharapkan siswa dapat menambah bekal untuk masa mendatang dalam memasuki dunia kerja yang persaingannya semakin ketat seperti sekarang ini.
Biasanya dengan prakerin yang dilakukan selama 3 bulan ini bisa membakali siswa untuk masa yang akan datang. Lalu apakah sama prakerin dengan PKL ? Ya, PKL dan prakerin memang punya kesamaan. Bedanya adalah dari bahsanya saja. PKL merupakan pendekatan dari Praktek Kerja Lapangan. Tujuannya sama, yakni meningkatkan kualitas siswa dalam kegiatan di dunia kerja agar nantinya setelah lulus dari prakerin atau PKL sudah mantap dalam menjalankan perkejaannya.
Ini pun yang melandasi para Penyelenggara Sekolah di SMK Nurusalam Salopa yang sudah membuat program prakerin sejak berdiri 7 tahun lalu. Kepala SMK Nurusalam mengatakan, tujuan digelarnya prakerin yaitu tak lebih untuk memberikan pengalaman dan pendidikan pembekalan bagi anak anak dalam implementasi dunia usaha.
“Paling utama adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam melatih kemampuan dalam dunia kerja. Selain itu, tujuan lainnya yakni sebagai wadah untuk meningkatkan kualitas siswa SMK menurut jurusan masing-masing,” ujar Deni Romdoni usai memberikan Pembekalan kepada sejumlah siswa yang akan melakukan Prakerin tahun ini, Sabtu (12/01/2019)
Tak hanya itu, lanjut Deni, manfaat prakerin juga sangat berpengaruh kepada siswa didik, sehingga pada gilirannya saat menyelesaikan studinya di SMK diharapkan bisa langsung bekerja. “Menghasilkan tenaga kerja yang punya keahlian profesional, di antaranya memiliki pengetahuan, keterampilan dan semangat kerja sesuai dengan tuntutan kerja dan yang terpenting memperkuat hubungan sekolah dengan dunia atau dunia usaha,” jelasnya.
Dari data yang dimilikinya, jumlah siswa SMK Nurusalam yang mengikuti Prakerin tiap tahun sedikitnya 70 persen dari yang sudah bekerja di sektor industri.
“Alhamdulilah kita punya 4 jurusan, dan yang terbaru ini jurusan multimedia, dari catatan kami dalan laporan para Kepala Jurusan, tiap tahun anak-anak yang sudah melakukan prakerin bisa bekerja di beberapa perusahaan baik di dalam maupun di luar Tasikmalaya, tentunya dari berbagai macam keahlian,” pungkas Deni. (ZZ)