TASIKMALAYA (CM) – Menjelang pemilihan kepala daerah yang tidak lama lagi akan dilaksanakan, Koordinator Jaringan Pemantau Pemilu Independen (JPPI) Tasikmalaya, Tete Shihabudin, menyebutkan, di era zaman now Calon Pemimpin Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya membutuhkan pemimpin multi talent, yang mampu menggali potensi dan menjawab tantangan era zaman digital.
“Maka tak heran ketika figur pemimpin menjadi bahasan yang cukup menarik. Apalagi politik di Kabupaten Tasikmalaya cukup cair untuk saat ini, sehingga membuka peluang untuk semua figur terbaik untuk maju menjadi calon pemimpin pilihan rakyat di zaman now,” jelas Tete kepada cakrawalamedia, Rabu (12/06/2019).
Menurutnya, di Kabupaten Tasik saat ini figur pemimpin muda cukup mengemuka. Seiring dengan berbagai potensi yang dimiliki, diantaranya potensi pemilih yang cukup banyak. Berdasarkan data KPU tahun 2018 saja ada 23 ribu pemilih pemula yang masuk dalam DPT, jika disandingkan dengan data BPS, tahun 2017 ada 470.641 jiwa penduduk Kabupaten Tasikmalaya rentang usia 20 – 39 tahun.
“Sesuai dengan perkembangan zaman sekarang, kita sedang dilanda arus teknologi informasi yang sangat pesat perkembangannya. Tentu semakin pesat teknologi, semakin banyak pula tantangan yang akan dihadapi oleh calon pemimpin di kemudian hari. Oleh karena itu, maka dibutuhkan figur-figur pemimpin yang mampu menjawab tantangan itu. Terutama tantangan revolusi industri 4.0 yang sekarang menjadi kejaran di setiap negara, termasuk di Indonesia,” paparnya.
Hal itu, lanjut Tete, menjadi pekerjaan rumah bagi Kabupaten Tasikmalaya, mengingat Indonesia sendiri sekarang mulai fokus dalam mengembangkan industri 4.0. Bahkan kementerian perindustrian telah merancang sebuah roadmap untuk mengimplementasikannya, yang disebut dengan Making Indonesia 4.0. Roadmap tersebut berisi sejumlah strategi pemerintah untuk bisa bersaing di era indsutri 4.0.
“Ada lima teknologi utama yang menjadi perhatian untuk ditingkatkan adalah Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Human-Machine Interface, teknologi robotik dan sensor, dan teknologi 3D Printing,” jelasnya. Tete pun menyebut, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya saat ini tengah mengalami krisis kepemimpinan. Karena sampai saat ini masyarakat \belum melihat seorang pemimpin dengan visi yang jelas.
“Itu terbukti dari pembangunan yang belum jelas arahnya, terutama pembangunan SDM maupun infrastruktur yang saat ini berjalan seadanya, seakan tanpa konsep yang matang. Padahal di Kabupaten Tasikmalaya potensi sangat melimpah untuk dimaksimalkan. Terutama potensi kekayaan alam, potensi pariwisata, potensi relizi sampai potensi pembangunan manusianya yang mana kabupaten tasikmalaya sangat kaya akan lembaga Pondok Pesantren,” ungkap ia.
Potensi lain yang sebenarnya bisa dimaksimalkan oleh Kabupaten Tasikmalaya, sambung Tete, adalah angka usia produktif yang cukup tinggi, berdasarkan data BPS tahun 2017 jumlah penduduk kabupaten Tasikmalaya rentang usia 20 – 39 tahun ada 470.641 jiwa.
“Tentu jumlah 470.641 ini, tidak bisa dianggap sedikit, jika pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mampu memaksimalkan potensi yang ada, contoh kecilnya masyarakat yang memiliki skill dan potensi atau yang produktif, minimal bisa dibekali keterampilan industri kreatif yang bisa menambah daya saing di bidang perekonomian di era globalisasi ini,” sebut Tete.
Figur-figur muda Kabupaten Tasikmalaya, diharapkannya mampu tampil untuk menjadi bagian dari solusi, ikut terlibat bersama rakyat untuk membangun kabupaten Tasikmalaya. Oleh karena itu dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki karakteristik yang cemerlang terutama dari generasi muda.
“Tentu ini semua untuk menjawab semua tantangan, dan potensi yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Makanya dibutuhkan figur pemimpin yang progresif, energik, aktif, visioner, serta pekerja keras,” pungkasnya. (Edi Mulyana)