News

Dedi Mulyadi Jenguk Bayi Kembar Siam Devina-Devani

222
×

Dedi Mulyadi Jenguk Bayi Kembar Siam Devina-Devani

Sebarkan artikel ini
Dedi Mulyadi Jenguk Bayi Kembar Siam Devina-Devani

BANDUNG, (CAMEON) – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menjenguk bayi kembar siam asal Kabupaten Sumedang. Bahkan, dalam kesempatan tersebut Dedi Mulyadi yang juga Bupati Purwakarta itu memberikan bantuan operasi.

”Dari BPJS kan hanya dikasih Rp 20 juta sementara kebutuhan biaya operasi hingga Rp 500 juta lebih. Jadinya kita bantu,” ucap Dedi Mulyadi saat ditemui di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, belum lama ini.

Bahkan, pihaknya berkomitmen untuk membantu biaya operasi dan hidup keduanya. Hal ini juga menjadi tanggung jawab dan komitmen bagi partainya untuk membantu sampai tuntas.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya tidak mau menyebutkan nominal terkait bantuan. Untuk warga lainnya, bisa segera melaporkan keadaan yang serupa di terjadi di daerah lainnya di Jawa Barat.

Di tempat yang sama, Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, Nucky Nursjamsi Hidajat mengatakan operasi yang dilakukan kepada Devina-Devani cukup memakan waktu yang lama. Bahkan, operasi tersebut harus memakan waktu empat jam lebih lama dari waktu yang ditargetkan.

”Harusnya operasi itu 16 jam, tapi kita selama 20 jam selesai hingga 01.30 dini hari,” jelasnya.

Akan tetapi, pihaknya tidak mengkhawatirkan keadaan tersebut. Sebab, lamanya waktu tersebut diakibatkan oleh masalah teknis. Bukan kesulitan kesalahan masalah teknis. Pertama, dia menjelaskan, bayi kembar yang ditangani memiliki satu saluran anus, sebuah kantung kemih, kaki dan pembuluh darah. Lalu, pihaknya juga kekurangan kulit untuk menutup bagian yang telah dioperasi.

Pihaknya, mengatakan resiko infeksi setelah operasi ini cukup besar. Sebab, pada operasi tersebut terdapat operasi besar yaitu pemotongan usus. Lalu, operasi pembuluh darah ini menambah deretan resiko infeksi setelah operasi.

”Kami sudah melakukan antisipasi terkait resiko yang akan terjadi,” ucapnya.

Dia mengungkap, salah satu dari bayi kembar siam tersebut akan hidup tidak normal. Akan tetapi pihaknya akan meminimalisir agar keduanya bisa hidup mendekati normal.

Diakui olehnya, setiap kasus bayi kembar siam sangat berbeda. Tercatat di RSHS Bandung ini merupakan operasi kelima dengan melibatkan 53 orang dokter dari berbagi bidang. Kini kondisi keduanya sudah terpisah. Namun masih dalam kondisi kritis dan dirawat di ICU.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya bersyukur operasi pemisahan berhasil dilakaukan. ”Kondisi kritis 2×24 jam. Tapi belum bisa dipastikan. Bisa lebih sekarang di ICU,” ucapnya. (putri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *