KAB TASIKMALAYA (CM) – Setelah 4 hari melaksanakan berbagai rangkai kegiatan, akhirnya Latihan Dasar Bela Negara Pramuka Saka Wira Kartika yang digelar oleh Kodim 0612 Tasikmalaya, di Lapangan Desa Cidadap, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, resmi ditutup pada Minggu (29/12/2019).
Hadir dalam kegiatan penutupan, Kapolres Kabupaten Tasikmalaya, AKBP. Doni Eka Putra, S.IK, Danramil 1215 Karangnunggal, Mayor Inf Kurniadi, Danramil 1217 Bantar Kalong Kapten Inf Hani Sahrono, Danramil 1219 Salopa Kapten Inf Suprianto S Batubara, Danramil 1221 Taraju Kapten Inf Czi Rohadi, Danramil 1222 Salawu Kapten CBA Lulus, Kapolsek Bantarkalong AKP Iteng dan Kuwartir Ranting Cipatujah, Karangnunggal, Cikalong, Kuwartir Cabang Kota/Kabupaten Tasikmalaya dan seluruh tamu undangan lainnya.
Kegiatan yang dilaksanakan 4 hari tersebut diikuti sebanyak 740 orang anggota Pramuka Kota dan Kabupaten terdiri dari kegiatan PBB AB, sosialisasi seks bebas, sejarah Pramuka dan Kesakaan, outbound, jelajah/caraka siang, pemahaman orgas SWK, diskusi dewan cabang dan ranting.
Dandim 0612 Tasik, Letkol Inf Imam Wicaksana sekaligus selaku Mabi Saka, mengatakan, latihan dasar bela negara Pramuka Saka Wira Kartika 2019 salah satu berkah yang telah mengantarkan kemerdekaan tanah air yakni dengan digalinya makna Pancasila sebagai lambang dasar negara.
“Latihan Bela Negara merupakan kegiatan bermanfaat dan berguna bagi generasi muda. Dewasa ini kita cermati bahwa tantangan semakin hari semakin berat juga beragam bentuk yang diantaranya tantangan proxy war yang sulit untuk dihindari karena merupakan ekses dari globalisasi dan kemajuan zaman, dapat mengikis rasa nasional, solidaritas kemanusiaan serta dapat menimbulkan defradasi moral bagi generasi muda,” jelas Dandim.
Ia menyebut, tidak hanya TNI yang berperan membangun ketahanan Indonesia, tapi menuntut seluruh komponen bangsa demi kelangsungan hidup dan keutuhan NKRI. “Kegiatan dasar bela negara pramuka saka wira kartika tidak hanya berakhir di sini, tetapi awal dari bela negara untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman didapat harus diaplikasikan kemasyarakat sekitar dan masyarakat luas,” ungkapnya.
“Semakin beragamnya ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dihadapi bangsa ini harus dihadapi dengan beragam kekuatan karakter,” tutur Imam usai membuka penyematan pita dan pemberian piagam kepada anggota pramuka.
Menurutnya, persona yang diiringi dengan keahlian saling terkait dan mengisi, relevansi tekad untuk mewujudkan SDM unggul, berkarakter serta cinta tanah air demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Pancasila adalah visi final bangsa dan negara yang menghendaki pembangunan manusia paripurna adalah manusia berkarakter dan unggul merupakan persyaratan utama dalam mempertahankan kemajuan bangsa Indonesia
“Salah satu pembentukan manusia paripurna adalah melalui latihan dasar bela negara yang tidak hanya membentuk kekuatan fisik tetapi memiliki kompetensi imtaq dan imteq serta pola pikir yang luas. Paling utama adalah dapat mensyukuri, mengisi dan menempatkan dirinya sebagai mahkluk Allah,” pungkasnya. (Edi Mulyana).