TASIKMALAYA (CM) – Sudah berjalan dua tahun lalu, suplai sapi pedaging menipis. Para pedagang sapi kena dampak, seperti yang terjadi pada pedagang di Pasar Tradisional Cikurubuk Tasikmalaya sekarang ini.
“Saya meminta kehadiran pemerintah untuk memberikan pengawasan kepada para penyuplai dan pedagang sapi impor yang sangat berdampak besar pada pedagang dan petani sapi lokal,” kata, Ahmad Saepudin di Pasar Cikurubuk, Sabtu 08 Mei 2021.
Sementara itu, diungkapkan Plt Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf bahwa daging kerbau (kebo) beku ekspor melonjak sehingga impor harus dihentikan. Sementara harga daging sapi lokal melonjak di angka Rp 150 ribu per kg mengikuti perkembangan.
“Sekarang harga daging sapi lokal dan impor sedang kejar kejaran sama daging kebo,” katanya. Artinya, sambung Yusuf, harus kembali pada kebijakan perusahaan, pasalnya importir daging sapi saat ini dari luar sudah tidak bisa ditahan, diduga ada di bawah penguasa kelompok besar tertentu.
Disebutkannya bahwa kendala langka dan naiknya harga daging sapi akibat pasokan dari petani mulai berkurang. Terlebih sekarang para petani sudah mengetahui daging sapi sudah dikuasai kelompok besar.
“Pemerintah sudah berupaya memberikan bantuan sapi ke setiap kelompok, namun tidak berjalan dengan normal. Banyak yang sudah mendapat bantuan sapi baru beranak satu, induknya sudah tidak ada. Upaya kita jelas harus ada singkronisasi antara kebijakan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,” tegasnya. (Edi Mulyana)