News

Cimahi Kekurangan Mobil Damkar

386
×

Cimahi Kekurangan Mobil Damkar

Sebarkan artikel ini
Cimahi Kekurangan Mobil Damkar
Ilustrasi

CIMAHI, (CAMEON) – Unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cimahi masih jauh dari angka ideal. Rasio idealnya, satu unit mobil damkar itu dibutuhkan untuk melayani sekitar 15 ribu warga.

Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Cimahi saat ini, jelas mobil Damkar yang tersedia jauh dari kada ideal. Saat ini, Damkar Kota Cimahi hanya memiliki delapan unit mobil pancar. Dari jumlah tersebut, hanya empat yang bisa beroperasi, sisanya dalam perbaikan dan kerap rusak.

Mobil lainnya yang dimiliki Damkar Kota Cimahi adalah satu unit mobil rescue dan dua mobil komando. Semuanya relatif dalam kondisi baik dan layak jalan.

Sementara, jumlah di Kota Cimahi mencapai 600 ribu jiwa. Hal tersebut disampaikan Kepala UPT Damkar Kota Cimahi, Dodih Hudaya, Senin (21/11/2016.

“Damkar minimal harus punya armada sebanyak 40 unit,” katanya.

Dengan kondisi seperti itu, kata Dodih, otomatis Damkar membutuhkan mobil pancar baru untuk memaksimalkan pelayanan jika terjadi kebakaran. Pasalnya, kondisi mobil yang tersedia saat ini kondisinya sudah sering rusak dan sudah masuk kategori mobil tua.

“Kondisi mobil (pancar) sudah banyak yang rekondisi. Harusnya sudah beli lagi, karena mobil ini sudah termasuk tua, rata-rata mobil keluaran tahun 2005 atau 2006,” beber dia.

Hal tersebut dikwahatirkan menghambat respon jika kejadian yang tidak diinginkan seperti kebakaran terjadi. Ia mencontohkan, saat itu terjadi kebakaran di wilayah selatan, dari tiga mobil yang meluncur, satu diantaranya tidak jadi diberangkatkan karena mogok.

“Allhamdulillah kebakarannya bisa tetap kami atasi, tapi respon timenya aga terhambat,” uca dia.

Ia pun mengaku sudah mengajukan pengadaan mobil baru kepada Pemerintah Kota Cimahi, namun sampai saat ini belum terealisasi karena terbatasnya anggaran.

Untuk mengantisipasi perkembangan pembangunan di Kota Cimahi yang sudah menggunakan bangunan tinggi, Damkar Kota Cimahi pun harus sudah punya armada yang dilengkapi dengan tangga.

“Iya sekarang bangunan-bangunan di Kota Cimahi sudah mulai ke arah tinggi-tinggi. Itu juga harus disesuaikan dengan armada kita. Tapi belum terealisasi,” ungkapnya. (Rizki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *