News

Cegah Stunting Melalui Komunikasi Antar Pribadi

195
×

Cegah Stunting Melalui Komunikasi Antar Pribadi

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA (CM) – Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya. Pemerintah terus berupaya pencegahan growth faltering ini terus dilakukan melalui berbagai program.

Kepala Bidang kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Hamdani mengatakan, pihaknya melaksanakan program kegiatan orientasi komunikasi antar pribadi dalam komunikasi perubahan perilaku percepatan pencegahan stunting di Indonesia.

Kegiatan tersebut, kata Dadan, mengacu pada undang-undang nomor 17 tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 dan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/577/2018 tentang Tim koordinasi Penanggulangan Stunting Kementrerian Kesehatan.

“Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat untuk mencegah dan bebas Stunting dengan melibatkan bidan, perawat serta kader kewilayahan untuk mengkampanyekan perubahan perilaku masyarakat pada umumnya,” kata Dadan, disela kegiatan orientasi, di Grand Metro Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Rabu (02/10/2019).

Ia menerangkan, stunting atau pendek merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama pada 1000 hari pertama.

Berdasarkan Riset kesehatan pada Tahun 2018, Indonesia mengalami penurunan prevalensi stunting yakni dari 37,2% pada tahun 2013 menjadi 30,8% pada Tahun 2018, meskipun sudah turun angka stunting di Indonesia masih tergolong Tinggi itu pun berdasarkan klasifikasi WHO.

“Upaya pencegahan sendiri melibatkan para kader di wilayah agar untuk mengkampanyekan kabupaten Tasikmalaya bebas dari stunting,” imbuhnya.

Di tempat sama, Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat pada Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya dr. Reti Zia Dewi Kurnia mengatakan, kegiatan ini merupakan pembekalan kompetensi bagi para kader.

“Sebuah kompetensi yang penting dimiliki oleh petugas kesehatan terutama yang berada di Puskesmas dan kader yang ada di wilayahnya,” jelasnya.

Ia menyebut, setiap petugas kesehatan harus memahami komunikasi antar pribadi ini. Bahkan, setiap Puskesmas, kata dia, wajib mempunyai kemampuan dalam melakukan komunikasi antar pribadi agar dapat mendukung peran dan tugasnya terutama dalam upaya perilaku masyarakat dalam mencegah stunting.

“Kegiatan percepatan pencegahan stunting ini serentak dilakukan oleh 30 kabupaten se-Indonesia, di antaranya Kabupaten Tasikmalaya,” pungkasnya. (anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *