TASIKMALAYA (CAMEON) – Memasuki hari kelima pasca terjadinya pergerakan tanah dan ancaman tanah longsor di desa Sukarasa, kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, sejumlah warga masih tetap mendiami tempat-tempat pengungsian seperti rumah penduduk dan balai desa serta di gedung madrasah yang jaraknya relatif aman dari kampung mereka.
Saat dikunjungi oleh kepala inspektorat yang juga Ketua GM 1 FKPPI Kabupaten Tasikmalaya Iwan Sapoetra, pada Senin (20/ 11) sejumlah warga di desa ini mengharapkan kepastian kondisi kampung mereka apakah sudah aman untuk ditempati lagi, namun Iwan lebih menekankan upaya penyelamatan warga agar bisa tenang dan nyaman.
“Saya hanya ingin memastikan agar masyrakat minimal mendapatkan ketenangan dan kenyamanan dulu lah masyarakat sudah sadar untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Tinggal nanti kita akan dorong pak Bupati untuk segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait mengenai kondisi pertanahan di kampung ini,” ungkap Iwan.
Sementara ditempat terpisah Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanup Ulum menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan untuk pengkajian teknis struktur tanah di kampung yang kerap mengalami pergeseran ranah ini.
“Saya belum bisa memastikan kapan-kapannya tim teknis menganalisa itu yang penting masyarakat mengungsilah dulu ke tempat yang lebih aman,” jelasnya. (dzm)